CIANJUR, KOMPAS.com - Polres Cianjur memastikan kematian dosen ITB Suryo Utomo (30) karena bunuh diri. Namun mengenai alasan Suryo bunuh diri hingga kini Polres Cianjur masih melakukan penyelidikan.
Hal tersebut dikatakan Kapolres Cianjur AKBP Arif Budiman saat ditanya mengenai perkembangan hasil otopsi yang dilakukan pihak forensik atas jenazah Suryo Utomo.
"Sudah dipastikan kematian dosen ITB itu karena bunuh diri," ujar Arif, Senin (15/5/2017).
Baca juga: Polisi Sebut Dosen ITB Diduga Bunuh Diri dengan Melompat ke Jurang
Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan rangkaian penyelidikan setelah melakukan serah terima jenazah kepada pihak keluarga.
Jenazah Suryo Utomo diotopsi forensik di Instalasi Pemulasaraan Jenazah Minggu (14/5/2017) pukul 10.00 WIB sampai dengan diberangkatkan ke Bandung pukul 19.30 WIB.
Terkait hasil otopsi yang diterima Polres Cianjur dari pihak forensik, pihaknya menemukan beberapa data di antaranya mengenai kondisi luka dan lainnya.
Pihaknya menerima hasil otopsi pada Minggu (14/5) sekitar pukul 18.00 WIB dengan beberapa kesimpulan.
"Pada bagian kepala ada luka terbuka tapi tidak rata sampai dengan dasar tulang kepala," ujarnya, Senin (15/5).
Lalu ia mengatakan ada bagian luka patah lain di tubuh di antaranya iga dada kiri dan dan tulang iga patah di empat bagian.
Pada laporan yang diterimanya, pihaknya juga mengatakan ada luka sayatan di bagian tangan kiri bagian atas.