Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Pertama Kali, Israel Pamer Pesawat Tempur Siluman Baru

Diperbarui: 3 Mei 2017   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jet tempur siluman baru Israel, F-35, buatan Lockheed Martin, AS, dalam terbang uji coba. (Foto: Dok)

TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel untuk pertama kalinya, Selasa (2/5/2017), memamerkan pesawat tempur silumannya, F-35, yang baru-baru ini dikirim dari Amerika Serikat.

Penampilan F-35 terbaru itu  sebagai bagian dari pameran kedirgantaraan untuk menandai perayaan tahunan hari kemerdekaan negara Yahudi itu.

Tiga dari lima jet tempur siluman itu melesat ke langit di sepanjang pantai Mediterania di Tel Aviv saat ribuan warga berkumpul di pinggir pantai untuk menyaksikannya.

Mereka juga terbang di langit kota-kota lain, termasuk Jerusalem, seperti dilaporkan kantor berita Agence France-Presse.

F-35 buatan Lockheed Martin yang berbasis di AS itu menjadi sorotan utama dalam acara tersebut, yang menandai HUT ke-69 kemerdekaan Israel.

Acara tersebut juga menghadirkan jet tempur lainnya seperti F-15 dan F-16, helikopter Sikorsky CH-53 Stallion, Boeing 73-an tipe KC-135 Stratotanker, dan pesawat Hawker-Beechcraft T-6 Texan II.

Baca: Jet Tempur Israel Serang Gaza Setelah Ada Tembakan Roket

Israel telah menerima lima unit pertama F-35 sejak Desember 2016 dengan tujuan untuk mengizinkannya mempertahankan keunggulan militernya di Timur Tengah, terutama dalam menghadapi musuh bebuyutannya, Iran.

Negara Yahudi itu berencana akan membeli total 50 unit jet tempur F-35. Jet pertamanya akan dioperasikan tahun ini.

Meskipun negara-negara lain telah memesan pesawat tersebut, Israel – yang menerima lebih dari  3 milliar dollar setahun bantuan pertahanan dari AS – mengatakan akan menjadi negara pertama di luar Amerika Serikat yang mengoperasikan skuadron F-35.

Israel membeli 33 pesawat F-35 pertamanya dengan harga rata-rata sekitar 110 juta dollar AS per unit. Harga tersebut telah mendapat kritik tajam baik Israel maupun di tempat lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline