Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Kekalahan Ahok dan Munculnya Juru Parkir Liar di Kalijodo

Diperbarui: 26 April 2017   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga habiskan hari libur dengan bermain di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, Senin (24/4/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan parkir di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo tengah menjadi sorotan. Pada akhir pekan lalu, juru parkir liar dan aksi premanisme bermunculan di RPTRA Kalijodo.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko mengatakan telah mengetahui jaringan juru parkir liar yang bekerja di kawasan RPTRA Kalijodo. Menurut dia, juru parkir liar di kawasan itu merupakan kelompok lama binaan tokoh setempat.

"Hasil pengamatan saya, ini (juru parkir liar) masih pemain lama. Grupnya Daeng Aziz sama Daeng Jamal," kata Sigit, kepada Kompas.com, Senin (24/4/2017).

Sebenarnya, Dishub DKI Jakarta pernah memasang lima terminal parkir elektronik (TPE) atau mesin parkir meter di sekeliling RPTRA Kalijodo. Namun penggunaan TPE tidak efektif. Masih banyak warga yang membayar secara non-tunai dan juru parkir liar masih berkeliaran.

Akhirnya TPE itu dicabut. Juru parkir pun semakin merajalela. Juru parkir itu terlihat menyebar dari Jalan Kepanduan II Tambora hingga ke kawasan Pejagalan, Jakarta Utara. Mereka berpakaian seperti warga pada umumnya.

Ahok masih gubernur

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun berkomentar mengenai hal itu. Dia meminta Dinas Perhubungan DKI dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana DKI Jakarta turun tangan terkait masalah juru parkir liar di RPTRA Kalijodo.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan preman yang menjadi juru parkir liar berani berbuat demikian karena merasa Ahok tidak bisa menindak mereka. Ahok mengatakan dia akan meminta bantuan polisi untuk menindak juru parkir liar di sana.

"Masalahnya mereka kurang ajar saja, preman, dia pikir saya sudah enggak bisa tindak dia. Makanya saya mau minta kepolisian tindak," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa.

Ahok menegaskan dia masih menjabat sebagai gubernur DKI sampai Oktober 2017. Masih ada sekitar 5 bulan bagi Ahok untuk memimpin Jakarta. Meski kalah Pilkada, dia masih bisa menindak tegas juru parkir liar di RPTRA Kalijodo.

"Dia merasa saya sudah bukan gubernur lagi, masih gubernur kok sampai 7 Oktober," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline