MEDAN, KOMPAS.com - Wagiman, ayah Riyanto, mengaku tak memberitahukan berita pembunuhan keluarga putranya itu kepada anak sulungnya, yang bernama Yani, yang bekerja di Malaysia.
Yani baru tahu kabar adiknya sekeluarga dibantai Jumat kemarin dari majikannya.
"Kakaknya Yanto namanya Yani. Dari awal, Yani enggak tahu kalau Yanto dibunuh sak anak-anaknya. Kemarin siang (Jumat) baru tahu dia, waktu nelepon saya," ungkap Wagiman, Sabtu (15/4/2017).
Baca juga: Ayah Korban Pembunuhan Satu Keluarga: Kalau Ketemu Sama Warga Sudah Mati Dia...
Di Malaysia, Yani justru dapat kabar terlebih dahulu dari majikannya. Namun, Yani sempat tak menyangka, jika Yanto dihabisi dengan cara keji seperti itu.
"Saya beri tahu pelan-pelan ke Yani. Yan, adikmu sudah enggak ada. Saya ceritakan sama dia dari awal sampai akhir," ungkap Wagiman.
Ia menambahkan, Yani menangis sesenggukan saat dapat kabar adinya dibunuh. Rencananya, selepas Lebaran nanti, Yani akan pulang untuk ziarah ke makam adik kandungnya itu.
"Ya, saya bilang ke Yani, kamu di sana jangan sampai mikir yang macem-macem. Pokoknya kamu harus sabar," ungkap Wagiman, yang matanya mulai tampak berkaca-kaca.
Baca juga: Pembunuhan Satu Keluarga, Tiap Malam Kinara Menangis Memanggil Ibunya
Wagiman pun berupaya keras menguatkan anak pertamanya itu yang sudah tiga tahun merantau demi membantu penghidupan keluarga dan orangtua.
Seperti diberitakan, peristiwa yang menimpa keluarga Riyanto terjadi pada Minggu (10/4/2017) dini hari lalu di Jalan Kayu Putih, Gang Banteng, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli,.