Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Adu Argumen Ahok dan Anies soal Rute Transjakarta

Diperbarui: 12 April 2017   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kandidat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat serta pasangan kandidat nomor urut 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Debat Publik Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017). Pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan dilaksanakan 19 April 2017 mendatang. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada debat yang berlangsung Rabu (12/4/2017), calon gubernur DKI Jakarta nomor tiga Anies Baswedan dan pesaingnya, cagub nomor dua Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama sempat beradu argumen mengenai rute layanan bus transjakarta.

Anies menilai rute transjakarta disusun tidak mengakomodir kebutuhan warga. Namun hal itu dibantah oleh Ahok.

Dalam argumennya, Anies menilai rute transjakarta yang disusun saat ini masih mengacu hasil studi tahun 2007.

Ia menilai kondisi itu terjadi karena Pemprov DKI tidak melibatkan warga maupun pelaku usaha transportasi dalam penyusunan rute. Hal itulah yang dijanjikan Anies akan dilakukannya jika nantinya terpilih.

"Proses ini tidak top down, tapi buttom up. Teman-teman penyelengara selama ini minim diajak. Tapi nanti mereka yang akan terlibat bantu rumuskan," kata Anies.

Baca: Membandingkan Solusi Ahok dan Anies Mengatasi Mahalnya Ongkos Transportasi

Menanggapi hal itu, Ahok mengatakan penyusunan rute transjakarta sudah mengakomodir kebutuhan warga. Menurut Ahok, pihaknya sudah memiliki data mengenai rute-rute yang banyak dibutuhkan warga berdasarkan penerapan e-ticketing.

"Menempel tiket waktu keluar itulah buttom-up yang kita lakukan. Kami tahu persis Anda sampai ke mana," kata Ahok.

Ahok menyatakan, pada masa lalu, penumpang yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan ke Blok M bisa berpindah naik turun bus sebanyak tiga kali. Namun, hal itu dinyatakannya tidak terjadi lagi setelah dioperasikannya rute langsung.

"Kenapa kami tahu banyak penumpang yang pengIn Kampung Rambutan langsung Blok M? Karena dia tap (kartu)," ujar Ahok.

Baca: Warga Keluhkan Relokasi, Anies Tawarkan Program Menata Kampung

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline