JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menilai saat ini banyak fitnah yang menuding pihaknya sebagai kelompok yang anti-Pancasila dan anti-kebinekaan. Prabowo membantah hal itu.
Dengan latar belakang yang dimilikinya, Prabowo menyatakan tidak mungkin dirinya mengusung calon yang anti-Pancasila dan anti-kebinekaan maju dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada).
"Tidak mungkin Prabowo membiarkan anti-Pancasila, anti-kebinnekaan muncul melalui saluran atau kekuatan yang saya pimpin. Gerindra adalah kekuatan Bhineka Tunggal Ika. Gerindra digagas dari semua suku, agama, ras," kata Prabowo.
Ia menyampaikan hal itu saat deklarasi dukungan dari Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja untuk pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, di Gedung Serba Guna, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).
Pada acara itu, Prabowo menyatakan bahwa dirinya merupakan mantan prajurit TNI. Selama aktif, Prabowo mengaku sudah sering memimpin operasi tempur yang melibatkan para prajurit dari berbagai latar belakang suku dan agama yang berbeda.
Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja. Ia berharap adanya deklarasi dukungan itu dapat mematahkan fitnah yang kini diarahkan ke pihaknya.
"Bahwa calon yang diusung kami tidak Pancasila, yang sektarian, dan yang akan menindas kelompok minoritas, itu fitnah yang kejam dan sangat menyedihkan. Tetapi kita harus sadar hidup itu separuh perjuangan antara yang benar dan yang tidak," kata Prabowo.
Baca juga: Prabowo: Tidak Ada Dari Kita Terpikirkan Sektarianisme
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H