JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki memastikan, operasional PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, dihentikan sementara.
Kepastian itu disampaikan pihak perusahaan semen ketika mendatangi KSP, Senin (20/3/2017).
"Tadi pagi kami panggil PT Semen Indonesia, hadir juga pihak dari Kementerian BUMN dan Kementerian Lingkungan Hidup. Disepakati, PT Semen Indonesia menghentikan sementara proses penambangannya," ujar Teten, di Kantornya.
Pihak perusahaan, lanjut Teten, akan menunggu hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang ditargetkan selesai pada April 2017 mendatang.
(Baca juga: Menagih Janji Presiden Jokowi Agar Kendeng Tetap Lestari)
Selain sepakat menghentikan proses operasi untuk sementara waktu, perusahaan juga bersedia memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat dari aktivitas pertambangan.
"Mereka akan melakukan perbaikan terhadap jalan-jalan yang rusak akibat aktivitas alat-alat berat mereka," ujar Teten.
Keputusan ini sudah disampaikan ke masyarakat dan aktivis penolak keberadaan pabrik semen di Kendeng.
Adapun, perwakilan penolak pabrik semen itu bertemu Teten, Senin petang.
"Kami sampaikan begitu juga kepada mereka supaya mereka juga bisa berhenti menggelar aksi dan menunggu hasil KLHS," ujar Teten.