Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Hendak Selesaikan Pertengkaran Warga, Anggota TNI Tewas Ditikam

Diperbarui: 18 Maret 2017   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XI Pattimura,Kolonel Muhamad Hasyim Lalhakim| Kompas.com

AMBON, KOMPAS.com - Seorang anggota TNI BKO dari kesatuan 726 Kodam Wirabuana yang bertugas di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, tewas setelah ditikam oleh seorang warga Dusun Marehanu bernama Rendy tepat dibagian dadanya.

Insiden penikaman itu terjadi pada Jumat malam (17/3/2017) sekira pukul 20.50 WIT.

Penikaman berlangsung saat korban dan dua rekannya yakni Pratu Muhamad Yahya, dan Prada Agung hendak mencari seorang warga bernama Hany yang diduga telah membuat keonaran di desa tersebut.

Sumber Kompas.com menyebutkan, ketiga anggota TNI itu diperintahkan komandan mereka untuk menyelesaikan masalah pertengkaran di desa itu setelah dia mendapat pesan singkat dari seorang warga yang menjadi korban pemukulan.

“Saat itu ketiga anggota TNI ini langsung bergerak dari pos Latea menuju desa Marehanu untuk mencari Hany pemuda pembuat onar. Saat itu ketiganya sempat menemui kepala dusun setempat,” ujar sumber tersebut kepada Kompas.com, Sabtu (18/3/2017).

Setelah menemui kepala dusun, korban bersama dua rekannya itu lalu menuju rumah Hany untuk menangkapnya. Namun setelah sampai di rumah pemuda tersebut, ternyata dia tidak berada di rumahnya.

“Beberapa saat kemudian terjadi keributan di rumah kepala dusun, dan saat itu korban bersama ketiga rekannya itu langsung menuju rumah kepala dusun. Dan saat itulah pelaku langsung menusuk korban,” ujar sumber itu lagi.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Pasanea oleh Pratu Ansar dan komadan pos untuk menjalani perawatan medis, namun naas, sekitar pukul 22.44 WIT korban mengembuskan nafas terakhirnya.

Terkait kejadian itu, Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Kolonel Muhamad Hasyim Lalhakim kepadaKompas.com mengatakan korban dan kedua rekannya itu sengaja datang ke dusun tersebut untuk menyelesaikan masalah pertengkaran antarwarga setempat.

“Pada intinya ini adalah musibah, tapi sejujurnya kami sangat menyayangkan kejadian tersebut, karena ketiga anggota itu datang untuk menyelesaikan masalah warga,” ujar Hasyim melalui telepon selulernya Sabtu (18/3/2017).

Dia mengaku jenazah korban saat ini telah dibawa ke Ambon untuk selanjutnya dipulangkan ke daerah asalnya di Makassar, Sulawesi Selatan,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline