Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Jika Ada Jenazah yang Ditolak Disalatkan, Pemprov DKI Akan Kirim Ambulans

Diperbarui: 16 Maret 2017   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2017)| Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan Pemprov DKI akan turun tangan jika ada penolakan untuk menyalatkan jenazah. Sumarsono mengatakan mereka akan mengirim ambulans untuk memindahkan jenazah tersebut.

"Kalau memang masjid di depannya menolak karena kepentingan tertentu, kami akan kirimkan ambulan untuk kirimkan jenazah itu ke masjid yang bisa menerima," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (13/3/2017).

Baca juga: Ahok Melayat ke Rumah Nenek Hindun

Pemprov DKI Jakarta juga sudah menurunkan spanduk-spanduk provokatif termasuk spanduk larangan menyalatkan jenazah itu. Sumarsono membantah bahwa penurunan spanduk baru dilakukan setelah kasus warga bernama Hindun di Setiabudi.

"Spanduk di tempat yang tidak pada tempatnya, berbau SARA dan meresahkan masyarakat, melanggar ketentraman dan ketertiban umum, langsung copot. Enggak usah nunggu ada kasus Bu Hindun atau tidak saya kira itu menjadi tugas dan kewenangan Satpol PP," ujar Sumarsono.

Sumarsono mengatakan proses penurunan spanduk itu juga dilakukan dengan langkah persuasif dengan melibatkan tokoh agama setempat. Sumarsono mengaku lega bahwa ternyata banyak masyarakat yang tidak setuju dengan spanduk tersebut. Hingga akhirnya masyarakat pun turun tangan untuk menurunkan spanduk tersebut.

"Jadi saya kira di masyarakat berbeda dan bahkan saya dengar pagi ini Pak Ahok berkunjung ke tempat Bu Hindun untuk silaturahim atau memberikan empati," kata Sumarsono. (Baca: Pemprov DKI Turunkan Spanduk Provokatif dan Larangan Menyalatkan Jenazah)

"Saya terima kasih kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat yang secara sadar mau menurunkan spanduk tersebut karena meresahkan Jakarta," ujar Sumarsono.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline