Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Menelusuri Kegiatan Raja Arab Saudi di Indonesia 47 Tahun Silam

Diperbarui: 16 Maret 2017   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia pada Rabu (1/3/2017) menjadi topik yang sering dibicarakan dalam beberapa hari terakhir.

Dengan jumlah rombongan yang mencapai hingga 1.500 orang, termasuk 14 menteri dan 25 pangeran, kedatangan Raja Salman bahkan dianggap sebagai kunjungan kenegaraan oleh kepala negara sahabat yang terbesar sejak Indonesia merdeka.

Sedangkan bagi Arab Saudi, ini merupakan kunjungan ke luar negeri terbesar, sekaligus terlama, yaitu 1-9 Maret 2017. (Baca: Konteks Kunjungan Raja Salman)

Kehadiran Raja Salman di Indonesia dianggap menjadi babak baru hubungan diplomatik Indonesia-Arab Saudi. Apalagi, ini pertama kalinya Raja Arab Saudi datang ke Indonesia, setelah kunjungan terakhir yang dilakukan Raja Faisal pada 47 tahun lalu.

Tentu akan menarik untuk menelusuri kembali yang dilakukan Raja Faisal saat datang ke Indonesia pada 10-13 Juni 1970 silam.

Meriah

Dikutip dari dokumen Harian Kompas, Raja Faisal juga disambut meriah saat tiba di Jakarta. Saat mendarat pukul 11.15 WIB di Bandara Kemayoran, pada Rabu, 10 Juni 1970, Raja Faisal disambut Presiden Soeharto dan sejumlah pejabat tinggi di Indonesia.

Setelah turun dari tangga pesawat, Raja Faisal yang didampingi Presiden Soeharto kemudian menuju panggung kehormatan untuk sambutan kenegaraan dengan mendengarkan lagu kebangsaan dua negara. Tidak ada pidato sambutan di bandara saat itu.

Rombongan kenegaraan kemudian dibawa menuju Istana Merdeka. Di sepanjang jalan, terdapat sambutan dari masyarakat Jakarta, terutama dari murid sejumlah madrasah yang menggunakan kerudung dan kebaya.

Setelah resmi diterima Presiden Soeharto, Raja Faisal dan rombongan yang tidak terlalu besar itu kemudian dibawa ke tempat peristirahatannya di Wisma Negara, yang masih berada di Kompleks Istana Kepresidenan. Mereka menuju Wisma Negara dengan berjalan kaki.

Cendera mata        

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline