Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Pengeluaran untuk Rokok hingga Pulsa Sumbang Inflasi

Diperbarui: 16 Maret 2017   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi sepanjang Februari 2017 tercatat sebesar 0,23 persen. Pengeluaran masyakarat untuk listrik menjadi kontributor terbesarnya mencapai 0,11 persen.

Di luar itu, sejumlah pengeluaran lainnya juga memiliki andil terhadap besarnya inflasi Februari 2017. Misalnya saja pengeluaran untuk rokok kretek dan rokok kretek filter yang berkontribusi total 0,02 persen kepada inflasi.

"Jadi yang merokok kembali menyumbang inflasi," ujar Kepala BPS Suharyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Selain rokok, kenaikan harga emas perhiasan pada kelompok barang sandang juga menyumbang inflasi. Dari catatan BPS, sumbangannya mencapai 0,05 persen. Terakhir, penyumbang inflasi yang cukup besar adalah tarif pulsa ponsel. Andilnya mencapai 0,05 persen terhadap inflasi Februari 2017.

Sejak beberapa bulan lalu, sensitivitas tarif pulsa terhadap inflasi terus menguat. Pada November 2016, harga pulsa menyumbang inflasi mencapai 0,02 persen. Sementara itu pada Desember 2016 lalu, saat inflasi nasional 0,42 persen, kontribusi harga pulsa mencapai 0,05 persen.

Titik tertinggi terjadi pada Januari 2017, kontribusinya mencapai 0,08 persen. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati, semakin besar kenaikan harga barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat, maka kontribusi terhadap inflasi akan semakin besar.

"Ini (pulsa) dipergunakan oleh banyak masyarakat, dengan begitu maka semakin besar barang itu di butuhkan, maka sensitivitas terhadap kenaikkan harga itu relatif tinggi," ujar Enny kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (7/2/2017).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline