Lihat ke Halaman Asli

Tips Merencanakan Video Edukasi

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Membaiknya infrastruktur telekomunikasi mendorong banyak perusahaan membuat konten berformat multimedia atau audio video. Salah satunya adalah perusahaan asuransi dengan tujuan edukasi. Bagaimana merencanakannya?

Pada tahun 2012, perusahaan saya memproduksi konten edukasi berformat audio video untuk sebuah perusahaan asuransi.Ada 54 tema yang diproduksi pada tahun pertama. Secara teknis produksi, konten video itu dikenal sebagai filler. Namun, untuk memudahkan pemahaman awam, saya sebut saja dengan istilah video edukasi.

Sesuai namanya, video edukasi asuransi adalah video untuk memberi edukasi atau pendidikan kepada khalayak tentang berbagai hal seputar asuransi. Tema-tema yang diangkat secara garis besar adalah korporat dan produk.

Tema korporat perlu diangkat, karena perusahaan ingin mengedukasi publik tentang visi dan misi perusahaan serta bagaimana manajemen mengimplementasikannya dalam program kerja. Dalam tema ini, diproduksi beberapa sub tema seperti: prinsip bisnis perusahaan, kinerja perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.

Untuk tema produk asuransi, diproduksi beberapa sub tema seperti: jasa asuransi yang mencakup jenis-jenis jasa yang ditawarkan perusahaan dan pelayanan asuransi untuk memberi panduan konsumen atau peserta mengurus hak dan kewajibannya. Melalui tema ini, perusahaan ingin agar konsumen mengerti hak dan kewajibannya sebagai peserta dan tidak bingung dengan proses pengurusannya.

Setiap video diproduksi dengan durasi dua menit. Sepertinya sangat singkat. Namun, untuk konten multimedia, durasi dua menit itu sudah cukup. Selain itu, dengan durasi dua menit, ukuran file-nya relatif kecil sehingga mudah diunduh menggunakan perangkat telekomunikasi bergerak seperti smartphone dan tablet. Dengan ukuran dua menit, video edukasi dimungkinkan untuk ditayangkan di stasiun televisi sebagai konten komersial.

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan bukan bank, pertumbuhan dan perkembangan perusahaan sangat ditentukan oleh sebarapa tinggi kepercayaan masyarakat. Karena kepercayaan publik menjadi faktor penentu yang sangat dominan, perusahaan asuransi perlu membuat program komunikasi dengan baik sehingga publik mengetahui apa saja yang terjadi di dalam perusahaan asuransi tersebut.

Program komunikasi sebaiknya tidak dilakukan secara sporadis atau ‘’on-off’’ tetapi secara konsisten untuk waktu yang panjang. Dengan komunikasi yang konsisten, masyarakat akan mendapat informasi terkini tentang perusahaan asuransi tersebut.

Seperti halnya manusia, perusahaan juga terus berubah agar tetap survive. Bedanya, manusia semakin lama semakin tua. Sedangkan perusahaan harus senantiasa tampak muda. Pengertian ‘’tampak muda’’ bagi sebuah perusahaan adalah dinamis dan berkinerja tinggi. Inilah tugas baru departemen public relations sebuah perusahaan modern.

Perusahaan saya tidak melakukan riset untuk mengetahui seberapa efektif pengaruh video edukasi itu terhadap peningkatan kepercayaan publik dan perkembangan perusahaan. Namun, pada tahun 2013, departemen hubungan masyarakat asuransi tersebut kembali memproduksi 54 tema video edukasi dengan konsep yang berbeda.

Joko Intarto

Anda bisa membaca berbagai artikel saya seputar media melalui blog:

http://mediapreneur.wordpress.com/

http://catatanmuriddahlan.wordpress.com/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline