Lihat ke Halaman Asli

Abdul Salam Atjo

Penyuluh Perikanan

Penelitian Phronima dapat Dukungan Dikti

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1411278678829461085

Direktorat pendidikan tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberi dukungan kepada perguruan tinggi berupa hibah penelitian pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan program pengabdian kepada masyarakat melalui penelitian Iptek bagi Wilayah (IbW) di daerah. Phronima Suppa sebagai pakan alami endemik bagi udang merupakan salah satu potensi yang kini sedang diteliti oleh Prof.Dr. M.Hattah Fattah, dosen perikanan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

Tim pakar dari Dikti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr.Ir. Gatot Murdjito, MS melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap program IbW penerapan kluster udang windu berskala industri di kecamatan Suppa, Pinrang kemarin. Selain melakukan pertemuan dengan sejumlah pengurus dan anggota kelompok pembudidaya di sentra minapolitan kecamatan Suppa juga mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perikanan, proyek transplantasi karang dan lokasi pertambakan udang windu yang menggunakan pakan alami phronima suppa. Hasil kunjungannya tersebut Gatot Murdjito merespon baik hasil-hasil yang telah dicapai program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Prof. Hatta Fattah bersama timnya.

“Saya tertarik dengan Phronima Suppa setelah mendengar presentasi Prof. Hatta di gedung Bosowa, ternyata phronima itu ke depan bisa gantikan fungsi artemia salina yang harganya cukup mahal. Lanjutkan penelitian tentang phronima suppa ini kami mendukungnya,” ungkap Gatot Murdjito ketika mengawali arahannya dalam pertemuan dengan petambak udang kemarin. Dikatakan untuk membangun potensi yang ada di Pinrang diperlukan sinergitas antara perguruan tingggi, pemda dan masyarakat.

Prof. Hattah Fattah dalam kesempatan itu mengatakan sudah terjalin sinergitas antar stake holder di sentra minapolitan kecamatan Suppa. Ia menjelaskan bentuk sinergitas itu diawali dengan diterbitkannya SK bupati Pinrang tentang penetapan pengurus badan koordinasi pengelolaan minapolitan dan industrialisasi perikanan. Dalam kepengurusan tersebut terlibat beberapa institusi yang berperan dalam meningkatkan produksi perikanan di Pinrang seperti Badan Litbang kelautan dan perikanan, perguruan tinggi, Badan karantina ikan, swasta, WWF dan sejumlah pihak lainnya.

Gatot Murdjito yang juga dosen di Universitas Gajah Mada (UGM) Jogyakarta meyakini Suppa kedepan akan lebih maju karena memiliki sejumlah komoditi yang potensial untuk dikembangkan yaitu udang, rumput laut, bandeng dan potensi non perikanan. Untuk menggerakkan potensi tersebut diperlukan share anggaran antara Dikti dengan pemkab Pinrang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline