Lihat ke Halaman Asli

de Gegan

LAbuan Bajo | Petani Rempah

India Sudah Mengangkasa, Kita Masih Ribut Soal Esemka

Diperbarui: 7 September 2019   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai meresmikan Pabrik Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (DOK. BIRO PERS ISTANA)

Pekan ini India siap untuk melakukan pendarataan bersejarah di bulan untuk pertama kalinya. Dalam misi luar angkasa tanpa awak Chandrayaari-2 kini telah memasuki orbit terakhirnya dan siap untuk melakukan pendarataan dibulan.

Pendaratan yang rencananya dijatuhkan diwilayah kutub selatan bulan, dimana belum ada Negara lain yang mencapainya sejauh ini, telah terlwpas dari pengorbit. Dan para ilmuwan India menyakini kemungkinan keberadaan air diwilayah tersebut.

Misi tersebut terdiri dari tiga bagian, pesawat ruang angkasa yang mengorbit, pendaratan dan penjelajahan yang bernama Pragyan. Selama lima hari kedepan pendaratan akan beringsut menuju permukaan Bulan dan mencoba melakukan pendarataan lembut.

Sementara itu Chandrayaari-2 masih beradda diorbitnya dan akan tetap menjalankan tugas dan akan mengelilingi bulan selama satu tahun. Pesawat ini juga nantinya akan mengambil gambar permukaan bulan, mencari tanda-tanda keberadaan air dan mempelajari atmosfher.

Namun berbeda dengan kita di Indonesia, ketika Negara lain seperti India sudah mengangkasa kita justru malah menyerang dan menyudutkan pemerintah dengan badai nyinyiran. Kita justeru alergi dengan kemajuan-kemajuan yang ada, sampai-sampai lupa memberi apresiasi terhadap Esemka, mobil karya anak bangsa yang mulai bersaing di pasaran.

Saya sendiri begitu sangat bangga, ketika kemarin Presiden Jokowi telah meresmikan Pabrik mobil dalam negeri PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Boyolali, Jawa Tengah. Peresmian ini juga mendandai debut terbuka mobil merek Indonesia di pasar otomotif nasional. Hebat sekali buka?!

Memang, mobil Esemka ini merupakan produk buatan lokal dan bukan nasional , dan tidak ada fasilitas apapun dari pemerintah. Tapi harus disadari bahwa, Indonesia mampu memproduksi mobil sendiri dengan merek local. Tentunya pemerintah juga sangat bangga dengan hal ini sebagaimana spirit dan komitmen dari Presiden Jokowi untuk mewujudkannya sedari awal.

Seharusnya dari diresmikannya mobil Esemka tersebut, kita sebagai warga Negara seharusnya berbangga diri dan disambut bahagia atas pencaipaan tersebut. Sebagaimana Esemka ini sebagai rintisan industry produk mobil dalam negeri yang sepenuhnya dihasilkan oleh swasta. Walau 100 porsen kontenya tidak dihasilkan didalam negeri.

Dan perlu diketahui bahwa visi kemandirian dibidang teknologi sudah pasti tidak langsung disulap semuanya buatan didalam negeri, dan abra ka dabra langsung jadi, tentunya ini tidak instan saya piker, melainkan membutuhkan waktu dan ketepatan produktivitas. Sekalipun mesin mobil Esemka diimpor dari luar, bukan berarti mobil tersebut tidak bisa dicap stempel sebagai buatan dalam negeri.

Tentunya dengan hadirnya mobil karya anak bangsa ini di pangsa pasar nantinya membuat iri perusahan dari luar, karena Indonesia adalah pasar yang pontensial bagi pemasaran mereka. Dengan adanya Esemka, tentu membuat mereka kurang nyaman. Dan saya piker dengan modal dukungan kita semua masyarakat Indonesia, kedepan mobil karya anak bangsa yang konon memiliki harga terjangkau ini mampu menggerus dominasi penjualan mobil asing dalam negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline