Lihat ke Halaman Asli

de Gegan

LAbuan Bajo | Petani Rempah

Perihal Kawin, Komodo Juga Suka Milih-milih Pasangan

Diperbarui: 18 Juni 2019   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua Ekor Komodo Jantan Saling Bertarung (sumber: Gambar.co.id)

Rekan-rakan sudah tahu Komodo kan? Kadal raksasa ini hanya ada dan hidup di Pulau Komodo, Manggarai Barat-Flores. Komodo ini diperkirakan hidup di bumi sejak 4 juta tahun silam. Udah lama banget! Dan pada edisi kali ini penulis ingin mengulas bagaimana Komodo ini berreproduksi.

Musim kawin atau reprodukisi komodo biasanya berlangsung antara bulan Mei hingga Agustus. Selama periode ini, komodo jantan sering berkelahi dengan pejantan lain untuk memperebutkan betina dan wilayah kekuasaannya.

Dua pejantan "bergulat" dengan jantan lainnya sambil berdiri menggunakan kaki belakang lalu saling mendorong dan memukul dengan kaki depan. Komodo yang kalah akan terjatuh dan "terkunci" ke tanah. Kedua komodo jantan itu dapat muntah atau buang air besar ketika bersiap untuk berkelahi.

Pemenang pertarungan akan menjulurkan lidah panjangnya pada tubuh si betina untuk melihat penerimaan sang betina. Komodo betina bersifat antagonis dan melawan dengan gigi dan cakar mereka selama awal fase berpasangan.

Selanjutnya, jantan harus sepenuhnya mengendalikan betina selama bersetubuh agar tidak terluka. Selama perkawinan, si jantan menggosokkan dagu mereka pada si betina, disertai garukan keras di atas punggung dan menjilat Kopulasi terjadi ketika jantan memasukan salah satu hemipenisnya ke kloaka betina. Komodo bersifat monogami (monogamus) dan membentuk "pasangan," suatu sifat yang langka untuk kadal.

Hingga saat ini jumlah populasi Komodo di Pulau Komodo didominasi oleh komodo jantan ketimbang Komodo betina, dengan rasio 4:1. Kendati demikian perihal kawin mengawin, Komodo Betina punya standar dan kriteria tersendiri dalam memilih pasangan kawinnya. Komodo Betina hanya mau dikawinin oleh Komodo Jantan yang berbadan besar dan kekar.  
Komodo betina biasanya meletakkan telurnya di lubang tanah, cekungan di tebing bukit atau gundukan sarang burung gosong berkaki-jingga yang telah ditinggalkan. Akan tetapi, komodo lebih suka menyimpan telur-telurnya di sarang yang telah ditinggalkan. Sarang komodo rata-rata berisi 20 telur. Komodo betina berbaring di atas telur-telur itu untuk mengerami dan melindunginya sampai menetas setelah dierami selama 7--8 bulan.

Proses penetasan adalah usaha melelahkan untuk anak komodo, yang keluar dari cangkang telur setelah menyobeknya dengan gigi telur yang akan tanggal setelah pekerjaan berat ini selesai. Setelah berhasil menyobek kulit telur, bayi komodo dapat berbaring di cangkang telur mereka untuk beberapa jam sebelum mulai menggali keluar sarang mereka. Ketika menetas, bayi-bayi ini sangat rentan dimangsa oleh predator atau komodo lainnya.

Komodo muda menghabiskan tahun-tahun pertamanya di atas pohon, tempat mereka relatif aman dari predator, termasuk dari komodo dewasa yang kanibal, yang terkadang memangsa biawak-biawak muda yang berhasil diburu. Komodo membutuhkan tiga sampai lima tahun untuk menjadi dewasa, dan dapat hidup lebih dari 50 tahun.

Jadi begitu ya rekan-rekan, cara hewan kebanggaan kita ini bereproduksi. 

[Chek all your travel needs to Flores on http://komodolegend.com/tours/]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline