Begitu banyak partikel di dunia ini. Benar dan Salah beberapa di antaranya.
Objek ini sangat kecil, sehingga seringkali luput dari bidikan nurani.
Namun, bilamana aku dan engkau merenung, Benar dan Salah akan sangat mudah bersenyawa.
Ia akan berpadu-benar, menghasilkan kata Maaf.
Benar dan Salah juga sangat variatif dalam kuantitas.
Sangat tergantung dari kapasitas hati dan kejernihan pikiran.
Namun, bilamana aku dan engkau merenung, Benar dan Salah bukanlah perkara ukuran.
Ia adalah model ilmiah dari ketulusan cinta kita berdua.
Hingga kini, misteri kedua partikel ini masih menjadi perdebatan di antara kaum cendekiawan.
Masing-masing memiliki teori yang paling akurat, dari sudut pandang yang paling tepat.
Namun, bilamana aku dan engkau merenung, konon pintu nalar akan terbuka.
Benar dan Salah akan menjadi rumus sederhana yang menjelaskan mengapa kita masih di sini.
Ini bukan Pelajaran kimia yang rumit, bukan pula rumus fisika yang membosankan.
Melainkan tentang aku dan kamu.
Meskipun darahku sudah mendidih, dan degup jantungku sudah berhenti.
Tetap saja.
Aku Salah dan Kamu Benar.
**
Acek Rudy for Kompasiana