Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Sindrom Negaholic yang Jauh Lebih Berbahaya dari Toxic

Diperbarui: 10 November 2022   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Negaholic (gambar: kawaiibeautyjapan.com)

Pernah bertemu dengan seseorang yang bawaan dirinya negatif melulu? Toxic Person mungkin menjadi kata yang tepat baginya.

Istilah ini telah menjadi viral di zaman now. Sebagaimana artinya, toxic atau racun mengacu kepada manusia yang memiliki pengaruh buruk terhadap lingkungan di sekitarnya, termasuk kita.

Hubungan yang terjalin dengan toxic person kemudian didefenisikan lebih jauh lagi. Bisa berupa hubungan (toxic relationship), lingkungan (toxic environment), pertemanan (toxic friendship) atau apa saja yang membawa pengaruh jelek.

Tapi, seringkali toxic diartikan secara berlebihan. Segala sesuatu yang tidak menyenangkan disebut dengan toxic. Padahal belum tentu lingkungan, orang lain, atau sahabat kita yang bermasalah, tapi justru diri kita sendiri.

Pun halnya dengan seseorang yang berperilaku buruk hari ini, belum tentu begitu pada keesokan harinya. Manusia tidak sempurna dan juga bisa berubah. Kita seharusnya bisa lebih bijak menyikapinya. Bisa saja, ia hanya sedang bad mood saja.

Dengan demikian, toxic bisa seperti tuduhan tak beralasan. Pemberian gelar asal-asalan. Tergantung dari perspektif apa yang dibicarakan. Tergantung dari kepentingan siapa yang diutamakan. Benar gak sih?

Walaupun begitu, orang-orang yang membawa pengaruh buruk itu benar-benar ada. Selalu berpikir dan bertindak negatif, bahkan sudah terbentuk dalam perangainya. Agak sulit diubah.

Benar, jika dilihat dari ciri-cirinya, orang-orang seperti itu sudah pasti toxic. Namun agar tidak salah persepsi, mungkin sudah saatnya untuk mengenal sebuah istilah psikologi yang disebut dengan Negaholic.

Istilah Negaholic dicetuskan oleh Dr. Chrie Carter-scott. Ia adalah seorang pakar perilaku asal AS. Negaholic mewakili karakter seseorang yang selalu berpikir, bertindak, berujar, dan bersikap negatif.

Bukankah setiap manusia memiliki kecenderungan seperti itu?

Benar, tapi sejauh mana batas toleransi yang bisa diberikan. Jika hanya sekali dua kali, tidak dalam batas waktu yang lama, ia bukanlah negaholic. Karena menurut Dr. Chrie, perilaku negatif si negaholic sudah di luar batas kewajaran dan cenderung berulang-ulang. Entah sampai kapan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline