Tentunya tulisan ini hanyalah hasil imajinasiku. Menghubungkan foto teranyar presiden Joko Widodo dan tujuh pemimpin parpol dengan mitologi 8 dewa Ba-xian. Itu pun gegara komen di grup perpesanan, "kalau di China ini namanya 8 Dewa."
Ambyar... itu hanya guyonan sambil lalu yang disertai dengan komen, "mantappp..." (plus tanda jempol). Gak penting amat deh!
Tapi, guyonan singkat ini lalu menimbulkan sebuah ide di kepalaku. Atau lebih cocok disebut halu. Bagaimana mungkin menghubungkan kisah delapan dewa Ba-xian dengan para politikus Indonesia?
Tapi biarlah, tulisan receh ini sudah terlanjur dibuat. Lalu seperti apa? Marilah kita mulai dari legenda 8 dewa.
Legenda ini berasal dari mitologi Taoisme, dan sering juga muncul dalam karya seni dan kisah sastra klasik. Bagi masyarakat Tionghoa, sosok delapan dewa Ba-xian adalah simbol kebahagiaan, keberuntungan, dan kemakmuran.
Selain itu, sosok 8 dewa juga melambangkan 8 kondisi manusia, yaitu; pria, wanita, anak muda, orang tua, kaya, miskin, bangsawan, dan kaum jelata. Itulah mengapa legenda dari 8 dewa Ba-xian relevan dengan setiap kondisi umat manusia.
Lebih jauh lagi, filsafat yang terkandung padanya juga sangat relevan dengan kebaikan. Setiap dewa mewakili salah satu dari delapan kebajikan. Yang jika digabung, akan melambangkan kondisi kesempurnaan dari alam surgawi.
Dengan mengikutinya, maka siapa pun berkesempatan untuk masuk ke alam dewa.
Untuk itu, mari kita ulik satu persatu.
He Xian-qu
Disebutkan jika ia menjadi dewa pada usia 14 tahun. Gegara tanpa sengaja menemukan serbuk surgawi. Namun, setelah itu sang dewi ini tidak lupa diri. Ia disebutkan sebagai dewi yang gemar mengumpulkan buah dewata untuk menolong ibunya yang sakit-sakitan.
He Xian-qu melambangkan Bakti