Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Mengapa Bule Tidak Suka Dengar Bunyi Klakson?

Diperbarui: 3 November 2022   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Bule Tidak Suka Dengar Bunyi Klakson? (gambar: drivesafeonline.com)

Saat pertama kali mengemudi di Amerika Serikat, saya telah diwanti-wanti oleh teman yang sudah terlebih dahulu di sana, "jangan pernah membunyikan klakson di sini, Rud."

Tentu saja aku adalah orang yang patuh, jadi aturan semacam itu tidak masalah. Yang jadi persoalan adalah kebiasaanku.

Pernah sekali saya berpapasan dengan seorang teman di kampus. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengklaksoninya. Kawan saya kaget, terlebih lagi seorang bule yang berdiri pas di sampingnya. Alhasil jari tengah pun dilayangkan, sembari menyertakan teriakan "Fu** You!"

Bagi warga Amerika, membunyikan klakson adalah sebuah penghinaan. Sementara di Indonesia, itu jamak terdengar. Bahkan dalam aturan berkendara juga tidak benar-benar dilarang.

Lain ladang lain belalang. Kira-kira seperti demikian. Klakson adalah perangkat wajib pada sebuah kendaraan. Fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Nah, karena bunyinya hanya satu jenis, "beeep..." maka informasi yang diterima bisa saja beragam. Tergantung pemahaman dari yang mendengarkannya.

Di Indonesia sah-sah saja tentunya, karena klakson ini dianggap sebagai tegur sapa berkendara. Atau mungkin karena orang Indonesia lebih kreatif. Sebagaimana diriku yang mengartikannya sebagai berikut;

  • Beep... (misiii...)
  • Beep-Beep (halo...)
  • Beep... Beep... (ini gue)
  • Beep-Beep-Beep (awas...)
  • Beepppppppppp (apelo!!!) Nah ini baru marah

Sementara lobus frontal bule bisa saja lebih primitif. Pokok e beep, mau berapa kali pun artinya sudah ajak berantem.

Walaupun demikian, para bule juga tidak sepenuhnya salah. Klakson yang terlalu sering dibunyikan juga bisa berbahaya. Yang paling sederhana adalah bisa mengagetkan pengendara yang lain.

Kelihatannya sepele, tapi bunyi klakson sudah pernah memakan korban jiwa di Lampung. Dikutip dari sumber [1], seorang remaja 13 tahun tewas tergilas kendaraan di Bandar Lampung.

Kejadiannya pada Rabu, 5/1/2022. Saat itu korban bersama ibunya melintas di jalanan. Lalu bunyi klakson yang keras dari arah belakang mengagetkannya. Kedua pengandara motor itu terjatuh dan terlindas mobil dari arah berlawanan. Sang ibu mengalami luka-luka dan anaknya tewas di tempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline