Harta karun itu bernama sarang burung walet (walet). Konon nilainya ratusan triliun. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sampai harus turun tangan. Ia mendesak China yang berkomitmen membeli walet asal Indonesia senilai 16 triliun pada 2021. Hingga kini targetnya baru setengah.
Tidak terlalu susah, sebabnya Indonesia adalah negara penyuplai walet terbesar di dunia. Totalnya hampir 80%.
Walet Indonesia bahkan dinilai prima. Harganya bisa mencapai 25 hingga 40 juta rupiah per kilo. Bandingkan dengan walet China yang hanya dinilai 20 juta rupiah paling mahal. Apalagi asal Hong Kong yang hanya sekitar 1,5 juta rupiah saja.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) tidak mau kalah. Ia menyebutkan, di tengah ancaman pandemi, bisnis walet justru meningkat tinggi. Total devisa yang dihasilkan dari ekspor sarang burung ini pada tahun 2020 mencapai 1.155 ton atau senilai 28,9 triliun Rupiah. Jumlah ini meningkat 2,13% dari tahun 2019.
Bagi SYL, bisnis walet adalah berkah Tuhan bagi Indonesia. Memberikan sumbangan devisa bagi negara dan hoki bagi para petani dan pengusaha.
China Pengimpor Terbesar
Secara total ada 23 negara yang menjadi pengimpor walet. Namun, China tetap menjadi pasar yang terbesar, dan berani membeli dengan harga mahal. Total kontribusi dari negara tirai bambu ini mencapai 23% dari seluruh produksi walet Indonesia.
Manfaat sarang burung walet banyak. Bisa digunakan untuk kesehatan dan kecantikan. Mengobati penyakit ringan, menambah stamina tubuh, hingga meremajakan kulit.
Peran Laksamana Cheng Ho
Khasiat walet bukanlah penemuan baru. Orang China sudah mengenal kemanjurannya sejak zaman nenek moyang. Dan yang membuat makanan ini populer adalah Laksamana Cheng Ho.