Banyak jalan menuju Roma, banyak pula jalan menuju Surga. Sebelum agama ada, kepercayaan animisme dan dinamisme adalah proses spiritual manusia.
Sebagian dijalankan dengan kearifan lokal yang masih eksis hingga kini, sebagian lagi dengan cara yang benar-benar ekstrim.
Aghori namanya. Prinsip dasar sekte Hindu terasing ini adalah mencapai kemurnian spiritualitas. Mereka melakukan hal ekstrim dengan sebuah keyakinan; Agar bisa menyatu dengan para dewa.
Dewa yang dimaksud di sini, adalah Dewa Siwa. Dalam agama Hindu, Siwa bertugas sebagai penghancur. Ia meleburkan segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak lagi berada di dunia fana. Termasuk kematian.
Oleh sekte Aghori, penyatuan dengan Dewa Siwa pun dipersepsikan dengan cara yang sangat unik. Mereka bermeditasi di atas mayat, menjalankan praktik kanibalisme, menghisap ganja, bahkan bersenggama di tengah acara kremasi.
Tidak Menakutkan
Dalam bahasa Sansekerta, Aghori sendiri berarti "tidak menakutkan." Kendati apa yang mereka lakukan bikin kuduk merinding, namun sekte Aghori sendiri menolak ketakutan.
Menolak Ketakutan adalah menolak konsep baik dan buruk. Alias tidak menilai.
Selanjutnya, dengan tidak menilai, maka tidak akan ada kebencian. Wujud kebencian bagi Aghori adalah sesuatu yang sangat halus. Ketakutan terhadap sesuatu hal juga termasuk di dalamnya.
Melanggar Tabu
Sekte Aghori kemudian mempraktikkannya dengan cara ekstrim; Mengangkat tabu dan melanggarnya.
Sebagai contoh, memakan daging manusia adalah salah satu contoh upaya. Dengan menyantapnya, maka mereka akan menolak "kebencian" terhadap rasa jijik.