Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Video Ezy: Pengalamanku Menjalankan Usaha Waralaba Jadul

Diperbarui: 23 September 2021   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Video Ezy (wikipedia.org)

Tidak terasa 20 tahun telah berlalu. Banyak yang telah berubah, termasuk wajah dunia usaha. Di zaman sekarang, internet menjadi moda utama dan terutama. Toko online hingga bisnis antar jemput, semuanya bisa dikendalikan melalui gawai.

Sulit membayangkan bagaimana bisnis bisa berjalan tanpa bantuan kuota. Tapi, itu dulu. Ada juga masa-masa indah saat internet masih barang ekslusif. Wajah dunia usaha tidaklah suram. Ia masih bisa tersenyum dengan segala keterbatasan.

Khususnya pada bisnis waralaba

Tidak terasa 20 tahun telah berlalu. Masa di mana saya dan dua orang kawan lainnya menjalankan bisnis waralaba jadul. Namanya Video Ezy yang menyediakan jasa persewaan VCD dan DVD.

Sebenarnya bisnis persewaan film bukanlah hal yang baru. Di zaman bapakmu dulu, sudah banyak rental video VHS. Film-film silat Hong Kong mendominasi setiap hiburan rumah tangga. Ditonton ramai-ramai, minum coca-cola pula.

Setelah zaman VHS mulai pudar, muncullah laser disc. Bisnis persewaan yang satu ini agak ekslusif. Baik alat pemutar maupun piringannya tergolong mahal. Investasi usaha hanya bisa dijalani oleh beberapa pengusaha dengan modal besar.

Hingga muncullah VCD yang cukup viral di zamannya. Harga lebih murah, kualitas gambar tidak kalah moncreng. Tetiba koleksi film mulai banyak. Dulunya yang tidak diproduksi oleh laser disc, sekarang mulai muncul. Khususnya film-film serial asing.

Seiring waktu berjalan, bisnis VCD bajakan pun mulai tumbuh subur. Mulai dari lesehan pinggir jalan, hingga mal mahal. Ada pula yang bisa diantar langsung ke rumah.

Video Ezy, Bisnis Persewaan Modern

Video Ezy datang dengan solusi kebaikan. Menyewakan VCD original dengan koleksi film ribuan. Penikmat bisa hemat banyak, tidak perlu lagi membeli VCD asli yang harganya 50.000an. Harga sewa semalam di Video Ezy hanya 5.000 perak saja.

Syahdan, kami pun mendapat lisensi sebagai terwaralaba (franchisee) tunggal di kota Makassar. Modal dikumpulkan, setara dengan dua mobil Avanza baru pada masa itu.

Investasi berupa kontrak ruko, rak pajangan, komputer, peralatan lainnya, dan juga biaya administrasi pembukaan outlet baru. Sementara untuk koleksi film yang akan disewakan telah disediakan oleh pihak pewaralaba (franchisor).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline