Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Irawan Soejono, Pejuang Kemerdekaan Indonesia yang Jadi Nama Jalan di Belanda

Diperbarui: 17 Agustus 2021   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Irawan Soejono, Pejuang Kemerdekaan Indonesia yang Dihargai Belanda (historia.id)

Irawan Soejono adalah nama Indonesia. Tapi sejak tahun 1990, nama tersebut menjadi Irawan Soejonostraat, alias Jalan Irawan Soejono. Tepatnya di kota Amsterdam Belanda.

Irawan bukan pahlawan nasional. Tapi, ia adalah mahasiswa Indonesia yang tewas membela kemanusian, melawan pendudukan NAZI di Belanda.

Pada tahun 1930, saat masih berusia 10 tahun, Irawan pindah ke Den Haag, mengikuti jejak ayahnya R.A. Ario Soejono yang ditugasi oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda untuk belajar di Belanda.

Setelah tamat dari Sekolah Menengah, Irawan lanjut belajar Sosiologi di Universitas Leiden. Di sana ia bergabung dengan Perhimpunan Indonesia (PI).

Pendudukan NAZI di Belanda pada tahun 1940 membuat hidup porak-poranda. Begitu pula dengan nasib para mahasiswa Indonesia. Mereka tidak bisa bersekolah, tidak bisa juga kembali ke kampung halaman.

Tiada pilihan lain. Menyerah kepada nasib atau melawan fasisme. Irawan memilih jalan kedua. Bukan karena Belanda, tapi karena cintanya pada Indonesia.

Fasisme dianggap hambatan bagi kemerdekaan Indonesia. Semboyan PI pun menjadi "Eerst Nederland bervridjen, dan Indonesie" (Bebaskan Belanda dulu, baru kemudian Indonesia.)

Ada tiga jenis perlawanan yang dilakoni oleh para Mahasiswa Indonesia di Belanda, yakni; Berperang di garis depan, Perlawanan dengan pena, dan menyelamatkan anak Yahudi.

Irawan melakoni ketiga-tiganya. Bersama Rachmad Kusumobroto dan Slamet Faiman, ia mencari persembunyian bagi anak-anak Yahudi.

Irawan juga bertempur di garis depan. Ia adalah anggota Satuan Bela Diri Indonesia bernama Resimen Suropati. Dibentuk khusus melawan pasukan Belanda bentukan NAZI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline