Acek ingin mengaku salah. Pernah memberitakan hoax di Kompasiana. Acek berkata, nama bisa memberikan pengaruh terhadap keAUan tulisan. Jelas salah.
Itu masa lalu, ketika Acek masih sering mengulik tentang angka. Nyatanya sekarang sudah jarang. (sedih).
Baca juga: A-Z Numerologi, Cara Mendapatkan Artikel Utama dengan Ilmu Angka
Kepada pembaca yang telah terkecoh, Acek mohon maaf. Bukan berarti nama pena kamu tidak terbaca dari sisi Numerologi. Penyebabnya penulis merasa nyaman dengan gelar Acek yang baru saja digaungkan akhir-akhir ini.
Berpikir untuk menggantikan nama pena menjadi Acek Rudy. Bisa menyaingi Mbah Ukik, Mom Abel, Mas Han, Engkong Felix, dan Mba Kunti. Terasa singkat dan mencengangkan. Pasti tulisan banyak dibaca orang.
Lagipula Acek adalah penamaan yang sesuai. Penggambaran dari seorang Tionghoa paruh baya. Kadang bisa berbicara dengan demit, kadang pula genit.
Cocoklah predikat penjual jimat maut serta ahli Kamasutra akut, bercampur menjadi kalut. (Tentunya dengan perhitungan Numerologi lebih lanjut).
Acek juga merasa bersalah telah menjual beberapa jimat AU, Terpopuler, dan Tertinggi kepada beberapa kawan Kompasianer. Sebab akhir-akhir ini, tulisan Acek saja tidak pernah lagi jadi AU.
Medi dan menyan bercampur jadi satu. Siapa tahu saja nama pena Acek Rudy bisa bikin AU. Tapi, syahdan itu bohong. Sebabnya Mimin pun tahu jika Acek Rudy adalah penulis bandotan yang hanya tahu mengejar Kere-war saja.
"Kalau sudah banyak K-Rewards, jangan dikasih AU lagi. Bahaya!" Yang omong ini namanya Om Susy Haryawan. (tertuduh, catat!)