Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Dewa Jodoh "Yue Lao," Kue Bulan, dan Jomlo yang Terikat Benang Merah

Diperbarui: 12 Agustus 2021   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewa Jodoh Yue Lao, Kue Bulan, dan Jomlo yang Belum Terikat Benang Merah (imperialharvest.com)

Cinta itu penting. Bagi pasangan diharap bisa bertahan, bagi Jomlo diharap bisa jadian.

Tidak heran dalam berbagai budaya, selalu ada sosok Ilahi penjaga cinta yang bisa dipuja. Pun halnya dalam budaya China.

Adalah Yue Lao (panjang; Yue Xia Lao Ren). Dalam terjemahan adalah; Orang Tua dari Bulan. Kapan warga Tionghoa mulai memujanya? Ada dua versi.

Versi pertama telah dimulai sejak zaman Dinasti Tang (618-904). Tapi ada juga yang mengatakan jika baru dipuja pada zaman Dinasti Qing (1644-1912)

Yang pasti, kepercayaan ini masih bertahan hingga kini. Yue Lao divisualisasi sebagai orangtua berjanggut putih panjang dan berwajah lembut.

Beliau memiliki tugas untuk menjodohkan manusia di dunia, serta mengurus lika-liku kisah percintaan mereka. Gelar Dewa Jodoh pun tersemat padanya.

Konon cara yang Yue Lao lakukan adalah mengikat dua kaki dengan benang merah Ilahi. Tentunya tidak kelihatan, dan hanya merupakan petanda saja.

Hari Kebesaran Dewa Jodoh adalah bulan 8 tanggal 15 dalam versi imlek. Tanggal ini juga sama dengan acara tradisi makan kue bulan atau yang dikenal dengan nama Festival Musim Gugur.

Catatan: Kisah Yue Lao hanya salah satu legenda yang beredar sehubungan dengan Festival Kue Bulan. Lebih lanjutnya, sila klik artikel di bawah ini:

Festival Kue Bulan yang Berasal dari Pemberontakan dan Pergeseran Makna bagi Para Jomlo

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline