Olimpiade di Tokyo bukanlah kali pertama. Sebelumnya sudah ada pada tahun 1964. Namun, tim Indonesia dilarang bertanding di sana. Semuanya gegara Asian Games 1962 Jakarta.
Pada perhelatan Asian Games 1962 Indonesia tidak mengundang Israel dan Taiwan. Solidaritas terhadap bangsa Palestina dan dukungan kepada "Kebijakan Satu China," Tiongkok menjadi pemicunya.
Tampaknya Federasi Asian Games (AGF) tidak terima. Mereka pun mengadukannya kepada IOC. Sebagai reaksi, IOC memberikan sanksi bagi Indonesia. Dilarang mengikuti ajang Olimpiade Tokyo 1964.
Bukannya takut, Soekarno malah lebih galak. Bukan rahasia lagi jika situasi politik dalam negeri sedang hangat-hangatnya membahas isu anti nekolim (neokolonialisme dan imperialisme).
Konfrontasi dengan Federal Malaya dan Pembebasan Irian Barat adalah realisasinya.
Sebelumnya, Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1952 telah sukses menyatukan negara yang diistilahkan sebagai New Emerging Forces (NEFOS). Sementara negara barat yang sudah lama berjaya disebutkan sebagai Old Emerging Forces (Oldefo).
Soekarno memiliki sumber daya untuk melawan keputusan IOC yang ia anggap sebagai antek dunia barat. Asian Games telah menyediakan infrastruktur bagi perhelatan olahraga akbar.
Jalan tol telah selesai dibangun. Bahkan penginapan kelas dunia pun sudah ada.
Sisanya hanya semangat, dan Soekarno memilikinya. Posisi Indonesia bisa dikatakan cukup sentral dalam menggerakkan perjuangan dekolonisasi di Asia-Afrika.
Jadilah apa yang disebut GANEFO kepanjangan dari Game of New Emerging Forces. Bentuk perlawanan Soekarno terhadap keputusan IOC.