Salah satu tuduhan yang paling banter dari penganut paham teori konspirasi Corona adalah; Fulus!
Marak terdengar bahwa virus ini sebenarnya adalah buatan manusia. Ujung-ujungnya adalah vaksin gambar jenggot alias dollar amerika bagi siapa pun yang berhasil menciptakannya.
Teori konspirasi ini bukannya tidak berdasar. Sejak zaman dulu, konsep semacam ini sudah sering kita temukan dalam berbagai kisah fiksi.
Pun bagi para ilmuwan, denah vaksin corona bagaikan peta harta karun yang bisa menjadikan seseorang menjadi Bill Gates atau Warren Buffet dalam semalam.
Tapi, tidak bagi sesosok wanita cantik bernama Sarah Gilbert!
Semua berlangsung menjelang pertandingan tenis Wimbledon antara Novak Djokovic melawan Jack Drapper pada hari Senin, 28 Juni 2021.
Acara tersebut didedikasikan atas perjuangan melawan pandemi covid-19. Sebanyak 100 figur yang dianggap berjasa dalam pengembangan vaksin Covid-19, diundang sebagai tamu khusus.
Di antara kerumunan, terdapatlah seorang wanita berbaju merah dan berkacamata. Ia adalah kunci utama dalam pengembangan vaksin AztraZeneca buatan Inggris.
Sesaat kemudian, penyiar menyerukan kehadiran para tamu terhormat. Penghormatan secara khusus diberikan kepada Sarah Gilbert, Gurubesar Vaksinologi Universitas Oxford atas jasa-jasanya
Namun, bukan karena penemuan vaksin. Sarah mendapatkan tepuk tangan berdiri (standing ovation) atas keikhlasannya terhadap sesuatu yang jauh lebih mulia.
Sarah Gilbert telah melepaskan hak paten atas namanya terhadap vaksin yang ia temukan tersebut.