Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Menyibak Bulu Ketiak Wanita di Zaman Bapakmu

Diperbarui: 10 Juli 2021   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyibak Bulu Ketiak Wanita di Zaman Bapakmu (usatoday.com)

Sewaktu diriku berkunjung ke China pada awal 2000-an, saya tidak pernah menyadari akan keajaiban dunia ke-8, hingga Agus sepupuku memberikan tanda dengan kerlingan matanya.

Seorang wanita cantik berada di sampingku, di atas bus kota yang sedang ramai. Ia asyik membaca buku dan menggelantungkan tangannya di kait pegangan bus.

Tidak ada yang terlalu istimewa, kecantikannya juga biasa-biasa saja. Hingga ketika rombongan kami turun dari bus, Agus menghampiriku.

"Rud, kamu gak liat cewek tadi?" Tanyanya

"Bulu keteknya lebat," lanjut si Agus sambil terbahak-bahak.

Sejak saat itu, aku pun baru sadar jika sebagian wanita China di era tersebut marak dengan bulu ketek. Tipis atau pun lebat, sama saja.

Kami pun menelurkan berbagai teori konspirasi. Agus memberikan cap "keterbelakangan budaya," sementara diriku lebih setuju dengan "anti kapitalis."

Tersebab setelah ditelusuri kampanye menghilangkan bulu ketek adalah produk Amerika. Pada tahun 1915, adalah majalah Harper's Bazaar yang menerbitkan sebuah iklan. 

Dalam iklan tersebut, dituliskan bahwa busana tanpa lengan akan menjadi tren terkini. Untuk tampil maksimal, maka ketiak mulus dan kulit bersih diperlukan.

Awalnya aku yang tidak memerhatikan, kini mulai terganggu. Entah kenapa, mungkin karena di Indonesia sudah tidak ada lagi.

Meskipun sekilas bayangan kecilku, aku mengingat jika mama dulunya juga punya bulu ketek. Hal tersebut lantas aku konfirmasikan dengan papa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline