Istri selalu mengingatkanku, "kalau mau banyak rezeki, semua duitmu harus kau serahkan padaku."
Tentunya sebagai suami yang bertanggung jawab, kata-kata tersebut bukanlah ancaman. Toh, memang adalah tugas suami untuk membahagiakan istri.
Namun, saya bukanlah tipe suami bloong. Sejumlah uang harus selalu berada di kas perusahaan. Memastikan uang perputaran tidak habis dibelanjakan.
Untuk itu, maka disetujuilah perjanjian langgarjati, alias kalau melanggar, jati diri yang jadi taruhan. Istri memegang uang tabungan dari hasil usaha, sementara saya mengelola uang perusahaan.
Nah, jika ada wajah bening yang datang menawarkan produk investasi atau asuransi, aku bisa memandangnya berjam-jam tanpa rasa bersalah.
"Gimana koh, tertarik?"
"Kamu bicara ama istriku saja ya, soalnya dia yang mengelola uang keluarga."
Namun, mitos rejeki bertambah jika uang dipegang istri juga sangat diyakini oleh beberapa kawan. Bukan hanya sekedar kepercayaan, tapi ada juga faktor logika.
Pria Agresif, Wanita Defensif
Wanita lebih mudah khwatir terhadap masa depan. Jadilah mereka terdidik dengan perilaku menabung dan mempersiapkan dana jangka panjang.
Investasi yang dipilih oleh wanita juga relatif lebih aman dan stabil untuk jangka panjang, seperti emas atau reksa dana.