Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Andai Aku Mati, Empat Syair akan Menyertai

Diperbarui: 15 Juni 2021   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andai Aku Mati, Empat Syair Akan Menyertai (seattlemag.com)

Kamis 08.04.2021, 12.17 siang

Saya menerima sebuah pesan whatsapp dari almarhum Kompasianer Abdul Azis Le Putra Marsyah.

Isinya; "Assalamualaikum bapak mungkin berminat beli bukunya mas ajis?"

Sejujurnya saya sempat bergidik. Membayangkan mendapat pesan dari alam sana. Namun, masih siang dan belum malam. Akal rasional masih terjaga aman.

Aku pun mengajak si "Azis" untuk berbincang. Ia adalah adik sepupu almarhum. Namanya Melda. Berbasa-basi menanyakan hubunganku dengan almarhum, perbincangan diakhiri dengan memesan satu eksemplar buku kenang-kenangan.

Kematian Kompasianer Abdul Azis cukup riuh di Kompasiana. Beberapa tulisan berseliweran, dari puisi hingga obrituari. Begitulah cara para Kompasianer mengheningkan cipta bagi sesama pejuang literasi.

Diri kembali merenung. Andai aku mati, apakah para Kompasianer akan melakukan hal yang sama kepadaku. Berapa banyak tulisan yang akan dibuat? Tentang apa? Apakah kesan mereka pada diriku? Ah, masih banyak lagi.

Jelas itu adalah sebuah pertanyaan yang tak mempunyai jawaban. Nanti saja, jika benar-benar kejadian.

Kematian adalah hal pasti. Hanya masalah waktu saja. Sayangnya kita tidak pernah tahu kapan ia akan datang menghampiri.

Namun, jika hari ini semuanya harus diakhiri, apakah yang akan terjadi?

7 hari pertama kamu akan diratapi. 7 bulan selanjutnya engkau akan dirindukan, 7 tahun berikutnya dirimu akan dilupakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline