Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

The Bridgeroom's Oak, Mak Comblang Tertua yang Masih Hidup. Ia adalah Sebatang Pohon

Diperbarui: 22 Mei 2021   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Bridgeroom's Oak, Mak Comblang Tertua yang Masih Hidup. Ia adalah Sebatang Pohon (streetroots.com)

Cinta memang buta, terlebih jodoh. Makanya mak comblang dibutuhkan. Masalah ini sudah merasuki manusia sejak beraba-abad lamanya.

Dalam setiap budaya, mak comblang kerap memiliki posisi yang terhormat. Katakanlah nakodo dalam budaya Jepang, atau Meiren dalam tradisi China.

Mereka adalah seseorang yang memiliki kapabiltas dan juga reputasi untuk mempersatukan dua insan. Namun, apakah yang terjadi jika reputasi ini ternyata dimiliki oleh sebuah pohon?

alkr3.wordpress.com

Adalah The Bridgeroom's Oak. Sebuah pohon ek yang telah berusia 500 tahun. Namun, ia bukanlah pohon biasa. Ia dikenal sebagai mak comblang tertua di dunia yang masih hidup sampai sekarang.

Pohon ini tumbuh di Hutan Dodauer, Estin, yang berjarak 100 km dari kota Hamburg. Setiap harinya, pohon ek tua ini harus menampung paling kurang 40 surat cinta.

Saking banyaknya sehingga kantor pos Jerman pun memberikan alamat dan kode pos baginya. 

Surat yang dikirim tiada lain berasal dari para jomlo. Mereka berharap suatu hari, seseorang akan membacanya dan membalasnya. Popularitas pohon ini sudah menyebar ke seluruh Jerman, bahkan seantero dunia.

**

Kisah dimulai lebih dari satu abad yang lalu. Di tahun 1890, dua orang muda-mudi bernama Minna dan Wilhem saling jatuh cinta.

Sayangnya, hubungan mereka tidak direstui oleh kedua orangtuanya. Agar cinta tak bersemi, kedua muda-mudi ini dilarang untuk saling ketemu. Jadilah mereka menjadikan The Bridgeroom's Oak sebagai ajang untuk melepas rindu.

Surat cinta dibuat dan diselipkan di pohon ek tersebut. Balas membalas terus berlangsung hingga setahun lamanya. Sampai akhirnya ayah Minna memergoki aksi mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline