Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Pemerkosaan Nanking, Asal Muasal Terbentuknya Jugun Ianfu

Diperbarui: 26 April 2021   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerkosaan Nanking, Asal Muasal Terbentuknya Jugun Ianfu. Foto Wei Shao-lan, korban Jugun Ianfu (chinaplus.cri.cn)

"Saya masih ingat wajahnya. Bahkan jika ia muncul saat ini, saya akan mengambil pisau dan mengirisnya sedikit demi sedikit."

Wei Shao-lan namanya. Ia diperkosa dan dijadikan budak seks oleh tentara jepang. Kejadiannya terjadi pada tahun 1937. Salah satu sejarah terkelam warisan Perang Dunia II: Pemerkosaan Nanking.

Wei sudah tidak muda lagi. Lebih tepatnya, uzur. Namun, penderitaan atas pemerkosaannya di Nanking membuatnya ingin hidup lebih lama.

"Saya ingin terus hidup, hingga melihat mereka menerima hukuman yang setimpal," ujar Wei dikutip dari sumber (cnnindonesia).

Tahun 2010, ia pernah berangkat ke Jepang bersama putranya. Tapi, kasusnya dihentikan oleh pengadilan Jepang. Tentara yang memperkosa Wei menolak segala tuduhan.

Saat ini, Wei tinggal dengan anak semata wayangnya yang berusia 70 tahun. Gubuknya yang sederhana di desa Lipu, China, telah lama merasakan dendam kesumat Wei sejak 1937.

Kisah Wei Shao-lan

Wei Shao-lan bersama putranya, Luo Shan-xue, korban Pemerkosaan Nanking (news.cgtn.com)

Wei disekap oleh bala tentara jepang. Bersama putrinya yang berusia 1 tahun. Menjadi jugun ianfu alias budak seks bagi militer kekaisaran, ia harus melayani nafsu bejat para tentara.

Putrinya yang berusia 1 tahun kerap diberikan permen, agar tidak menangis pada saat ibunya diperkosa.

Suatu saat, Wei berhasil melarikan diri. Ia kembali ke rumahnya. Namun, itu hanyalah awal dari neraka. Wei tidak lagi diterima oleh suaminya.

Situasi menjadi lebih buruk ketika ia hamil. Putranya, Luo Shan-xue yang kini tinggal bersamanya seringkali mendapat pelecehan di masa kecil. Dicemoh sebagai anak haram jepang di kampungnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline