"Belum 5 detik"
Lantainya bersih, makanannya enak, sayang dibuang. Seketika kita langsung menjadi bijaksana: "Makanan jangan dibuang, masih banyak manusia kelaparan di luar sana."
Jangan ketawa, saya pun demikian.
Entah sejak kapan istilah ini mulai muncul. Namun, ternyata bukan hanya di Indonesia saja. Dikenal juga di seluruh dunia, namanya "Five Second Rule," alias "Aturan 5 Detik." Hanya saja warga plus enam dua memang jago. Iklim Indonesia bisa berubah menjadi aturan 5 menit.
Konsepnya, jika makanan jatuh di lantai, 5 detik adalah waktu yang aman. Bakteri dan segala kuman penyakit belum menempel padanya.
Apakah memang benar demikian?
Ilmuwan memang ada-ada saja. Apa pun diriset. Dari telur hingga ayam, termasuk aturan 5 detik ini.
Adalah para peneliti dari Universitas Rutgers, AS yang mencetuskan bahwa kesehatan lebih penting daripada nafsu makan.
Mereka menyatakan bahwa makanan yang terjatuh akan langsung bisa terkontaminasi kuman, walau hanya sepersekian detik saja.
Kelembapan, jenis permukaan, durasi makanan yang terjatuh menjadi dasar penelitian. Hingga akhirnya berkembang menjadi isu yang lebih besar lagi;