Anda adalah seorang kidal atau 'kadal?' Tangan mana yang Anda gunakan untuk melakukan aktivitas. Tentu selain cebok, tangan yang dominan hampir Anda gunakan setiap saat.
Pernah berlatih untuk memberdayakan tangan yang non-dominan? Jika belum, ada baiknya dilakukan. Untuk hal-hal yang sederhana saja, seperti membuka pintu, mengaduk teh, atau hanya sekedar menggaruk-garuk kepala.
Ternyata terapi ini bisa bermanfaat untuk banyak hal;
Mengendalikan Amarah
Berapa sering kita sadar setelah semuanya terlambat? Hal buruk apa yang telah kita lakukan hanya karena kehilangan kontrol? Rasanya cukup banyak.
Khilaf mungkin adalah kata yang tepat jika kita sudah melakukan kesalahan dan menyesalinya.
Para kriminolog dan sosiolog telah lama percaya, kejahatan dan kekerasan bukan hanya terjadi karena kesempatan saja, tapi juga pengendalian diri yang rendah.
Masih ingat kasus Rio Martil? Ia adalah seorang pencuri kendaraan yang ulung. Menjadi pembunuh hanya karena tidak bisa menahan diri.
Dengan demikian, pencegahan kejahatan tidak saja berasal dari menciptakan suasana yang kondusif, tapi juga mengajarkan setiap orang cara untuk mengontrol diri.
Dr. Thomas Denson dari University of New South Wales memiliki saran yang sangat sederhana. Ia menyatakan bahwa untuk menurunkan agresivitas dan meningkatkan kontrol diri cukup dengan menggunakan tangan yang tidak dominan.
Teori ini telah dibuktikan di India dengan sebuah eksperimen. Dua kelompok partisipan dibuat merasa terhina dengan makian. Ternyata yang telah berlatih menggunakan tangan dominan tidak seagresif mereka yang tak berlatih. Temuan ini dilansir dalam jurnal The Psychological Science.
Memperkuat Daya Pikir
Pakar Saraf Lawrence Katz yakin jika penggunaan tangan dominan dapat memperkuat otak dan daya pikir. Seperti halnya bagian tubuh yang lain, otak akan menjadi lemah jika tidak dilatih.