2016 silam. Leicester City mengunci kepastian sebagai juara Liga Inggris. Saat itu musim masih menyisakan dua laga lagi. Tapi, The Foxes telah mengunci kemenangan 77 poin.
Mustahil bagi Tottenham Hotspurs untuk mengejar. Mereka hanya mengemas 70 poin. Kemungkinan tertinggi pada sisa dua laga terakhir hanya 76 poin.
2015 silam. Rumah taruhan terkenal di Inggris, William Hill hanya memberikan peluang 5000:1 untuk kemenangan Leicester City. Bagaimana tidak. Mereka hampir menjadi tim yang terdegradasi pada musim sebelumnya.
Kredit di lapangan lantas diberikan kepada pelatih Claudio Ranieri serta para punggawa The Foxes. Nama Jamie Vardy sontak menjadi legenda. Para pemain Leicester City mencatat sejarah kemenangan bersejarah setelah menunggu selama hampir 48 tahun.
Kredit di belakang meja adalah milik Vichai Srivaddhanaprabbha, pemilik klub Leicester City asal Thailand. Menghabiskan 50 juta euro serasa kecil dibandingkan dengan klub raksasa Manchester City yang mengeluarkan 206 juta euro pada musim yang sama.
Bagi yang beriman mengatakan bahwa hal tersebut adalah mukjizat. Sementara yang percaya tahyul berpikiran sebaliknya. Klub tersebut telah menyewa dukun ahli dari dunia gaib.
Percaya tidak percaya, kunci kemenangan The Foxes pada tahun tersebut memang merupakan penggabungan antara kekuatan doa dan dunia spiritual.
Vichai beragama Buddha. Wajar saja jika serangkaian ritual agama Buddha menjadi bagian dalam kehidupan sehari-harinya. Demikian juga dengan klub miliknya.
Sejak musim sebelumnya, Vichai telah mengirim selusin biksu untuk memberikan pemberkatan kepada para pemain. Berbagai ritual yang mungkin terasa aneh bagi para pemain yang berasal dari non Buddhis.
Bahkan di King Power Stadium, markas Leicester City telah dibangun sebuah kuil kecil. Para pemain wajib mengunjunginya untuk mendapatkan doa-doa khusus sesaat sebelum pertandingan dimulai.
Tidak cukup sampai di situ. Dari markas Vichai di Bangkok, puluhan biksu juga tak henti-hentinya mengirimkan doa selama pertandingan berlangsung.