Aku pernah muda, bukan berpuluh-puluh tahun lalu. Persisnya di 2020. Bukan dari segi fisik. Tapi, sebagai penulis di Kompasiana.
Kejutan menyambut di penghujung tahun 2020. Diriku menjadi Nominee untuk kategori Best Spesific Interest. Hati senang bukan kepalang. Walaupun bukan diriku pemenangnya.
Aku bergabung di tanggal 1 Desember 2019. Andaikan 30 hari sesudahnya, mungkin saja peluang akan hilang, karena dianggap belum cukup setahun sebagai Kompasianer.
Sebenarnya di tahun 2020 cukup banyak Kompasianer yang diprediksi akan menjadi jawara di Kompasiana Awards. Sayangnya mereka baru saja bergabung di tahun yang sama.
Untuk itulah, maka tulisan ini kubuat. Aku dedikasikan kepada Kompasianer "muda" yang aku istilahkan sendiri. Meskipun baru bergabung di tahun 2020, tetapi mereka telah mampu menunjukkan sinarnya.
Tentunya mereka mudah dilacak. Tulisan yang muncul setiap hari mendapat Label AU, mengisi kolom Terpopuler, hingga mewarnai Nilai Tertinggi. Tidak lupa juga, rajin blogwalking.
Tidak usah berlama-lama. Aku sudah melakukan survei asal-asalan. Ke-10 nama ini mencuat dalam radarku. Siapa saja mereka?
Kesepuluh, Y. Edward Horas S. (Tanggal Join: 16.05.2020)
Walau kelihatan culung, otaknya tidaklah pulung. Senang menulis fiksi. Kisahnya selalu menggugah hati. Kreativitas tampak dari ketikan tangan. Edward Horas tidak mudah ditebak. Aliran cerpennya mengalir penuh kejutan. Bak air kehidupan penuh wawasan.
Kesembilan, Celestine Patterson. (Tanggal Join: 19.08.2020)
Hotelier ini seringkali membahas pernak-pernik perhotelan. Tidak hanya itu saja. Pengalaman dirinya pribadi seringkali dimasukkan sebagai aksesoris. Kisah hidupnya ramah terbagi. Dari biasa saja menjadi tidak biasa. Rajin blogwalking, membuat pembaca semakin mengenal siapa dirinya.
Kedelapan, Steven Chaniago. (Tanggal Join: 03.08.2020)
Mahasiswa yang gemar menulis. Ini gelar yang kuberikan. Kekinian menjadi warna dari milenial ini. Ulasannya tentang anime One Piece beberapa kali menjadi tren pekan ini. Kompasianer Steven juga sering berbagi tip mengenai dunia mahasiswa. Pembaca seolah-olah terbawa ke dalam novel teenlit.
Ketujuh, Desy Indah Hani. (Tanggal Join: 08.06.2020)
Diriku mengenalnya sebagai penyayang kucing. Seiring waktu berjalan, kekuatannya sebagai milenial pun terlihat. Desy sering membahas mengenai psikologi pop yang jarang diketahui oleh "zaman bapakku." Beberapa idenya bahkan menjadi tren dan ilham untuk Topik Pilihan.