Restoran New Garden, Pullman, Washington, Amerika Serikat, 1992.
Pelayan nampak sumrigah melihat kedatangan penulis dan kawan-kawan mahasiswa lainnya dari Indonesia. Kelihatannya, wajah kami yang oriental menjadi penyebabnya.
Memang sih sekilas mata memandang, restoran yang ramai tersebut dipenuhi dengan wajah bule di seluruh penjuru.
Sang pelayan, seorang wanita Tionghoa berusia 50an datang dengan satu set buku menu berwarna coklat. Tanpa berkata apa-apa, ia berdiri di samping meja siap dengan pulpen dan kertas di tangan.
Sewaktu kami membolak balik halaman menu, ia nampak tak sabaran. Penulis pun menunjuk ke sebuah menu yang tersemat 'bintang rekomendasi.' Menu tersebut bernama 'Chop Soey,' atau yang lebih dikenal sebagai 'Cap Chay'di Indonesia.
Sang pelayan yang tidak sabaran, kelihatan kecewa dengan pilihan penulis. Ia pun berkata;
"Don't pick that one, it's just for American. They don't know shit about Chinese Foods."
"Jangan pilih itu, menu itu hanya untuk bule Amerika. Mereka tidak tahu (umpatan) apapun tentang makanan tionghoa."
Sontak suasana yang ramai, tiba-tiba menjadi sepi. Semua mata memandang kepada kami. Tubuh kecil sang pelayan ternyata tidak sebanding dengan gelegar suaranya.
Untunglah kerusuhan tidak terjadi. Sepertinya memang para pelanggan sudah mengenal baik sang pelayan yang sebenarnya baik hati. Lagipula ini memang restoran china yang secara defacto adalah wilayah kekuasaan mata sipit.
Sang pelayan pun membalik buku menu tersebut hingga ke halaman paling akhir. Ada 4 menu yang terpampang dengan judul 'Secret's Recipe,' (resep rahasia). Nama pada menu tersebut tidak kedengaran biasa, yaitu;