Monster Maskoki mengambang di atas kota Tokyo. Kepakan siripnya menimbulkan gelombang Tsunami yang menewaskan ribuan orang. Penduduk yang sempat menyelamatkan diri, kemudian mati keracunan dari gelembung udara beracun yang dikeluarkan oleh sang monster.
Hingga muncullah Ultraman, jagoan penulis yang kala itu berusia 7 tahun;
"Hai Maskoki, tidak akan kubiarkan dirimu menghancurkan umat manusia, rasakan tendangan ultrasonikku.. Ciattt," membuat sang monster Maskoki terlempar jauh dari kota Tokyo yang hanya seukuran pot kecil.
Akan tetapi, nasib baik menyertai sang Maskoki. Sebuah teriakan menggelegar menggema dari tengah ruangan; "Rudy! Kamu ngapain itu ikan mas koki?"
Beginilah sepenggalan kisahku mengisi waktu dengan memanfaatkan akuarium di dalam rumah. Namun, contoh yang aku berikan tentunya bukan yang disarankan.
Banyak yang mengakui bahwa memasang akuarium dalam rumah memberikan segudang manfaat. Yang terpopuler adalah sangat berguna untuk membuat diri tenang
Memperhatikan gerakan ikan berwarna-warni, mendengarkan suara gemericik air, hingga memberi makan, disebut sebagai terapi yang bagus bagi kesehatan jiwa.
Teori-teori beredar di dunia maya, bahwa akuarium dapat membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit, seperti Alhzeimer, hiperaktif, autis, dan penyakit jantung.
Apakah sepenuhnya benar? Tentu kembali lagi kepada masing-masing pasien. Mustahil memaksa seorang yang tidak bisa menikmati ikan dalam akuarium sebagai alat terapi yang mumpuni.
Jika akuarium ditempati pada lokasi yang tepat dan mudah terlihat, akuarium dapat berfungsi secara maksimal untuk memperindah rumah atau kantor. Akan tetapi, peletakan yang serampangan, justru akan memberikan nuansa yang tidak menyenangkan dan membawa energi (chi) yang buruk.
Nah, untuk itu marilah kita melihat bagaimana pandangan Feng shui terhadap penempatan akuarium dalam rumah.