Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

"Lingsir Wengi", Puisi untuk Memanggil Setan

Diperbarui: 1 Oktober 2020   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Lingsir Wengi (sumber: alinea.id)

Menjelang malam dirimu akan lenyap, menggiring keyakinan yang perlahan meruap. Doa malam tak lagi syahdu, Dua malam sudah tubuh membeku

Jangan bangun dari tempat tidurmu, dinginnya malam akan mencengkram sukmamu

Jangan buka matamu, nikmatilah bau melati yang merasuk hidungmu

Jangan buka mulutmu, lidah terasa kelu, setelah ribuan lipan memenuhi seleramu

Jangan buka harapanmu, nafas terasa bau akibat kain kafan yang setia menyeilmutimu  

Awas jangan menampakkan diri, tulangmu yang rapuh hanya akan menjadi makanan anjing

Awas jangan menampakkan diri, kulitmu yang lepuh, hanya bisa dipadamkan dengan air kencing

Aku bukan pengecut, aku bukan penakut. Aku sedang dalam kemarahan besar. Kebencian telah membakar seluruh jiwaku, atas perlakuanmu terhadapku

Engkau pantas mati! Jin yang kuperintah, menjadi apa saja, untuk mencabut nyawamu

Engkau pantas mati! Setan yang kuperintah, menjadi apa saja, untuk menemaniku di neraka

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline