Menjelang malam dirimu akan lenyap, menggiring keyakinan yang perlahan meruap. Doa malam tak lagi syahdu, Dua malam sudah tubuh membeku
Jangan bangun dari tempat tidurmu, dinginnya malam akan mencengkram sukmamu
Jangan buka matamu, nikmatilah bau melati yang merasuk hidungmu
Jangan buka mulutmu, lidah terasa kelu, setelah ribuan lipan memenuhi seleramu
Jangan buka harapanmu, nafas terasa bau akibat kain kafan yang setia menyeilmutimu
Awas jangan menampakkan diri, tulangmu yang rapuh hanya akan menjadi makanan anjing
Awas jangan menampakkan diri, kulitmu yang lepuh, hanya bisa dipadamkan dengan air kencing
Aku bukan pengecut, aku bukan penakut. Aku sedang dalam kemarahan besar. Kebencian telah membakar seluruh jiwaku, atas perlakuanmu terhadapku
Engkau pantas mati! Jin yang kuperintah, menjadi apa saja, untuk mencabut nyawamu
Engkau pantas mati! Setan yang kuperintah, menjadi apa saja, untuk menemaniku di neraka
SalamAngka