Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Teknologi Manusia Beku ala Kapten Amerika Sudah di Depan Mata

Diperbarui: 5 September 2020   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kapten Amerika (sumber: epicgames.com)

Kapten Amerika bangun lagi setelah 'tidur' selama 70 tahun. Meskipun tidak disebutkan alasan, mengapa ia dibekukan, namun intinya dia harus berada pada skenario zaman now.

Pun halnya dengan berbagai kisah fiksi lainnya, khususnya perjalanan ke luar angkasa. Kita pikir secara logika saja, saking jauhnya perjanan antariksa, sehingga standar kecepatan cahaya menjadi patokan. Padahal kecepatan cahaya sendiri adalah 1.080.000.000.000km per jam. Nah lho.

Dengan demikian, maka usia manusia tidak akan mampu untuk melakukan memenuhi ambisi eksplorasi angkasa luar yang sejauh-jauhnya.

Maka dari itu, pencinta fiksi kemudian menciptakan teori hibernasi, seperti yang dialami oleh Kapten Amerika. Tentunya dengan konsekuensi luar biasa. Pada saat kembali ke bumi, kamu harus bersiap-siap untuk kawin dengan cicit buyut mantan kamu.

Oke, fantasi adalah fantasi, tetaplah ngakak, hingga khayalan menjadi kenyataan.

Begitu pula halnya dengan cerita 'hiber-menghiber' ini. Konsepnya adalah mengubah standar tanda-tanda kematian. Secara umum, berhentinya detakan jantung dan tidak berhembusnya nafas adalah tanda kematian.

Namun dalam beberapa kasus, ada kejadian dimana seseorang hidup kembali, meskipun kedua tanda vital ini sudah menyatakan kematian. Ternyata dalam keadaan kritis, manusia dapat memperlambat jam metaboliknya, hingga akhirnya ia benar-benar mati.

Yang akan dilakukan oleh para dokter, adalah menciptakan kondisi ini dengan sengaja. Tubuh yang memperlambat metabolik tubuhnya, dapat tetap bertahan hidup hingga tujuh jam tanpa kerusakan sel permanen.

Akan tetapi, ada beberapa pra syarat yang harus dilakukan, yaitu tidak ada pendarahan yang fatal, baik eksternal maupun internal. Kedua, tidak ada kerusakan organ tubuh permanen, baik akibat kecelakaan, ataupun proses pembusukan dari dalam, dan ketiga, adalah bagian tubuh vital masih dalam keadaan utuh, alias tidak termutilasi.

Untuk melakukan hal ini, maka proses pembekuan seperti dalam bayangan pencipta karya fiksi, menjadi penting. Bukannya hanya teori saja, nyatanya para ahli telah melakukan percobaan ini kepada seseorang yang bernama James Bedford, dan ia adalah manusia beku pertama di dunia.

Foto James Bedford (sumber: sosok.grid.id)

Pria yang merupakan seorang psikolog dari University of California ini, meninggal karena kanker pada tahun 1967. Sebelum meninggal, Ia merelakan para saintis menggunakan tubuhnya sebagai percobaan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline