Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Kisah Oei Tiong Ham dari Semarang, yang Bikin "Crazy Rich Asians" Tidak Ada Apa-apanya

Diperbarui: 13 Agustus 2020   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Oei Tiong Ham (sumber: daerah.indonews.com)

Sudah pernah mendengarkan nama Oei Tiong Ham? Bagi yang belum, ia adalah bagian dari sejarah bangsa ini.

Oei Tiong Ham (OTH) lahir di kota Semarang pada tanggal 18 November 1866, dan disebut sebagai Raja Gula dan Konglomerat Pertama Asia Tenggara.

Kisahnya dapat dengan mudah ditemukan dari bermacam sumber literasi, dan sebagian napak tilasnya masih dapat ditelusuri di berbagai kota di Pulau Jawa.

Penulis sendiri pernah secara tidak sengaja melihat peninggalannya, di tahun 2013 lalu, pada saat berkunjung ke Hotel Tugu, kota Malang.

Hotel unik yang juga berfungsi sebagai museum berbagai benda bersejarah Nusantara ini, menyimpan beberapa peninggalan dari sang konglomerat. Diantaranya adalah meja dan perlatan makan, lemari, foto, dan juga barang pribadi lainnya.

Foto Penulis dengan Foto Oei Tiong Ham (sumber; Dokumen Pribadi)

Mengetahui bahwa OTH adalah mantan orang terkaya di Indonesia, tidaklah cukup jika tidak mengenal siapa dirinya dan sepak terjang dalam hidupnya. Paling tidak ringkasan fakta yang penulis berikan pada artikel ini, membuat Nick Young, tokoh fiktif dalam kisah "Crazy Rich Asians," tidak ada apa-apanya.

Istana Oei Tiong Ham.

Orang Semarang punya tiga nama untuk istana yang dulu dimiliki OTH ini. Pertama, disebut Istana Gergaji, karena berdiri di wilayah bernama Gergaji.

Kedua, disebut Kebon Rojo, karena dulu OTH memelihara banyak hewan di kompleks istananya. Koleksinya lengkap, bahkan ada burung merak.

Ketiga, disebut Bale Kambang, karena di kompleks istana ini ada taman besar yang dilengkapi kolam. Nama Bale Kambang hingga kini masih digunakan sebagai nama perkampungan di sekitarnya.

Menariknya, istana ini memiliki luas sekitar 81 hektar. Membentang dari Simpang Lima, Jalan Pandanaran, Randusari, Mugas, Jalan Pahlawan termasuk kompleks Gubernuran dan POLDA Jateng ditambah wilayah gergaji hingga Jalan Kyai Saleh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline