Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Merindukan Bakso Mas Wijaya di Masa Pageblug

Diperbarui: 15 Juli 2020   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bakso Mas Wijaya (kompas.com)

Ayo, coba, jajanan apa yang paling kamu sukai? Bakso, Siomai, Tahu tek, atau Mi ayam? Pertanyaannya, apakah jajanan yang dijual di pasar, sehat adanya?

Jika tidak, maka mengapa masih banyak penggemarnya?

Kalau penulis sih, sebenarnya tidak terlalu peduli dengan kebersihan yang terkandung di dalamnya. Kenapa? Rasa mengalahkan sehat.

Wuikkk, paling tidak sebelum masa pandemi lho.

Namun sayangnya, Bakso Mas Wijaya yang selalu nongkrong di depan toko, kini sudah tidak nampak lagi. Sudah 4 bulan lamanya, sejak pandemi merebak, Mas Wijaya yang murah senyum kini sudah tidak pernah hadir lagi.

Dulunya, setiap sore, Bakso Wijaya selalu menjadi pilihan para warga untuk singgah. Mulai dari Kang Ojol hingga mobil Mas Mersi.

Pun dengan penulis, minimal seminggu dua kali, pasti menikmati lezatnya bakso Mas Wijaya yang mungkin sudah dilumuri dengan pesugihan.   

Nah, berbicara mengenai kesehatan, memang betul bahwa jajanan makanan, termasuk salah satu sektor yang terkena dampak pandemi. Jangankan mas bakso, kafe bersih saja juga kehilangan pengunjung.

Waktu awal pandemi, keluarga masih sering memesan makanan via on-line, namun setelah pagebluk bertambah parah, pesanan via gawai pun dihentikan. Apa benar ya, jajan di luar bisa menyebabkan corona?

Seorang professor dan spesialis keamanan makanan dari North Carolina State, Amerika mengungkapkan belum ada hasil studi yang menyebutkan bahwa virus corona dapat menular via makanan, baik yang matang maupun tidak, seperti pada buah dan sayur segar.

Informasi resmi dari WHO mengatakan bahwa penularan utama dari virus corona adalah melalui cairan dari tubuh penderita (droplet). Selain itu, peluang hidup virus ini pada permukaan benda, seperti kemasan dan makanan itu sendiri juga sangat rendah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline