Hari Kamis tanggal 18.06.2020 menjadi hari yang terpenting atas rusuhnya isu Reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang belum juga cukup setahun.
Ditenggarai dari video yang beredar di Youtube Channel milik Sekretariat Presiden pada hari Minggu (28.06.2020), Presiden Jokowi terlihat kesal kepada para menterinya yang "masih bekerja biasa-biasa saja."
Isu Reshuffle selalu mewarnai setiap periode pemerintahan presiden RI, bahkan sebelum Kementerian itu sendiri terbentuk. Menantikan wajah kabinet hasil ulik-ulik, bagaikan menunggu kapan serial James Bond akan tayang perdana.
Bagaikan efek bola salju, berbagai komentar pakar memenuhi udara, media berita beriring-iringan mencari bocoran, dan juga tidak ketinggalan lembaga survei pun berlomba-lomba menggali opini publik.
Padahal jika dipikir, merombak Kabinet adalah Hak Prerogatif Presiden. Siapa pun bisa ngomong apa pun, namun tetap isi hati dan otak dari sang Presiden-lah yang berlaku disini.
Mengapa Reshuffle Selalu Menjadi Isu Hangat?
Yang pertama tentunya adalah bentuk ketidak puasan atas kinerja para pembantu presiden, dan yang kedua adanya masalah besar yang membutuhkan tindakan nyata pemerintah.
Namun disisi lain, banyak juga yang menganggap bahwa Reshuffle Kabinet hanyalah tontonan untuk kepuasan batin semata.
"Gak ada urusannya ama gue, tapi rasain loe Mr.X, gue emang kagak suka liat muka eloe."
Bagi presiden sendiri, merombak kabinet tentu bukan perkara yang mudah. Isu dukungan parpol, opini publik, hingga konon persepsi orang-orang penting juga perlu menjadi pertimbangan tersendiri.
Toh, kalau disuruh memilih, bisa saja bapak presiden tidak perlu merombak kabinetnya, yang berarti bahwa kinerja pemerintah telah berjalan dengan sempurna. Namun nyatanya, memang tidak akan ada yang pernah sempurna di mata publik.
Isu yang sedang dihadapi saat ini tentunya adalah Corona. Wajar saja jika opini masyarakat akan lebih mengarah kepada kinerja Kementerian Kesehatan, yang saat ini dipimpin oleh Terawan Agus Putranto.