Kemunculan dr. Reisa Broto Asmoro sebagai anggota Jubir Tim Gugus Tugas Covid-19 membuat acara yang sedikit kurang menarik ini kemudian berubah menjadi perhatian warga masyarakat.
Wajah Achmad Yurianto yang biasanya tegang, kali ini tampak sumringah, entah karena dapat merasakan animo masyarakat yang menyambut positif kehadiran dr. Reisa, atau terpesona dengan wajah cantik sang dokter selebriti ini.
Belum ada keterangan resmi dari pemerintah mengenai alasan bergabungnya dr. Reisa, namun sebuah kata yang disampaikan secara singkat oleh Achmad Yurianto dapat mengungkap alasan tersebut. "Edukasi masyarakat menjadi hal utama yang harus dilakukan".
Dokter dengan segudang prestasi ini membawa warna lain bagi acara yang seharusnya menjadi tontonan yang wajib. Bagaimana tidak, perkembangan angka Covid-19 hanyalah merupakan seperbagian dari keseluruhan acara.
Update terbaru diluar dari perkembangan angka status infkesi, dan juga penjelasan umum seharusnya mendapat perhatian, agar masyarakat dapat lebih paham akan tata cara pencegahan penularan Covid-19.
Acara resmi dari pemerintah ini sebenarnya sangat diharapkan menjadi sumber berita yang utama dan terutama terkait penyebaran virus pandemi di Indonesia.
Namun sayangnya, masyarakat kita masih sering mendapatkan update mengenai Covid yang belum tentu benar dari sumber yang tidak bertanggung jawab.
Belum lagi kegemaran masyarakat yang lebih senang menonton acara hiburan melalui Channel TV Hiburan atau Media Streaming, membuat acara ini sepertinya mendapatkan banyak saingan.
Dengan demikian, menambahkan dr. Reisa pada acara ini dapat disamakan dengan strategi marketing media untuk menaikkan rating. Sungguh sebuah strategi yang manjur untuk membuat publik lebih merasa nyaman dan tertarik pada informasi Covid resmi pemerintah.
Bukan hanya di Indonesia, langkah ini sebenarnya sudah lebih dulu dimulai di Thailand, dimana pada jumat 22.05.2020, juru bicara Center for Covid-19 Situation (CCSA), dokter Visanuyothin, memperkenalkan dokter Panrapa Yontrakul sebagai asistennya.
Menarik untuk melihat bahwa kedua negara ini telah mengangkat dua juru bicara yang berasal dari latar belakang yang sama. Keduanya adalah dokter, keduanya adalah figur publik dan keduanya adalah wanita cantik.