Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Kasus Nol Corona di Korea Utara, karena Aturan Unik Kim Jong-Un, Termasuk Legalisasi Ganja

Diperbarui: 9 Mei 2020   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Kim Jong Un. Sumber: grid.id

Jika masih ada negara yang nol kasus Corona di dunia, maka ialah Korea Utara. Meski hal ini tidak diyakini, paling tidak itulah klaim resmi pemerintah.

Tergolong ajaib, mengingat Korea Utara berbatasan langsung dan memiliki hubungan baik dengan China, namun negara sosialis ini mengaku memiliki sistem kesehatan yang superior di dunia.

Disebutkan bahwa virus Corona tidak menyebar di Korea Utara berkat pengabdian Kim Jong-Un yang terkenal sakti dengan titahnya. Sebelumnya, pada tanggal 29.02.2020, Kim Jong-Un memperingatkan pejabat tingginya akan "konsekuensi serius" jika virus Corona sampai menginfeksi negaranya.

Namun dengan adanya bocoran insiden penembakan terhadap seorang warga yang mencoba melarikan diri akibat terinfeksi dan bocoran berita bahwa Korea Utara telah mengeksekusi para pasien Covid-19 nya, membuat publik ragu terhadap pernyataan resmi pemerintah.

Apakah memang Korea Utara benaran masih nol kasus Corona, atau hanya propaganda negara saja, seperti tuduhan dari pembelot dan para media asing?

Melihat bahwa negara ini memiliki aturan yang keras bagi warganya, bisa saja betul bahwa negara ini belum terinfeksi. Toh kedisiplinan yang tinggi adalah satu-satunya cara agar bebas Corona kan?   

Pembaca bisa memiliki alibinya sendiri, namun untuk menambah wawasan kita, ada baiknya melihat bagaimana pemerintah Korea Utara menerapkan aturan bagi warganya.

Hukuman Tiga Generasi

Tidak sama seperti negara lain pada umumnya, bahwa kejahatan adalah tanggung jawab pribadi. Di negara ini, sebuah kejahatan besar, bisa diturunkan pada 3 generasi berikutnya. Konon kabarnya, aturan ini dibuat untuk melenyapkan "benih" pemberontakan.

Pembatasan Komunikasi

Jangankan internet yang hanya bisa diakses oleh tidak lebih dari 1% kaum elit saja, panggilan telpon ke luar negeri tanpa izin dapat berbuntut ekesekusi mati, seperti pada kasus seorang pria di tahun 2007.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline