Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Merindukan Buku Anak PSP dan Harapan Akan Adanya Mesin Waktu

Diperbarui: 11 Maret 2020   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Perjalanan Waktu. Sumber: Pinterest

Masih teringat buku cerita anak edisi "Pilih Sendiri Petualanganmu (PSP)" di era 1980an? Buku terjemahan bahasa asing ini termasuk unik, karena tidak memiliki alur dan akhir cerita yang sama, jika dibaca oleh dua orang berbeda. Sebabnya buku ini memiliki beberapa opsi alur dan akhir cerita yang berbeda.

Bab pertama adalah halaman perkenalan, setelah itu akan ada pilihan yang akan diserahkan kepada pembaca untuk diputuskan. Cerita akan mengalir sesuai dengan alur pilihan, dan akan berakhir dengan keberhasilan, kegagalan, atau kemungkinan lainnya.

Penulis masih mengingat bagaimana buku pertama yang dibaca kemudian memberikan akhir yang kurang menggembirakan. Terjebak dalam sebuah semesta tanpa cahaya untuk waktu yang abadi. Pikiran tersebut sangatlah menganggu dan semalaman tidak bisa tidur. "Andaikan aku memilih opsi yang berbeda, maka tidak akan berahir dengan naas."

Untuk menyembuhkan hati yang terluka, keesokan pagi, penulis kembali membaca dan membaca lagi untuk menyelami setiap kemungkinan dalam cerita.

Kisah tersebut begitu mengesankan sehingga sampai sekarang penulis masih memikirkannya. Bukan detail cerita yang diingat, namun rasa penasaran apakah hidup ini dapat memberikan opsi untuk melakukan hal yang sama atas semua keputusan yang telah diambil?

Rasanya mustahil dilakukan pada zaman sekarang, kecuali kita dapat melakukan perjalanan waktu dengan mesin waktu. Menarik membahas hal yang sudah lama diidam-idamkan oleh penulis sejak masih ingusan.

Setelah membaca beberapa artikel, ternyata jumlah manusia yang percaya akan adanya perjalanan waktu, sama dengan fenomena UFO yang pernah ditulis penulis pada artikel kompasiana "UFO dan Sila Ke-3 Pancasila" (https://www.kompasiana.com/komjenrg6756/5e2ed6ad097f365b8548a492/u-f-o-dan-sila-ke-3-pancasila)

Konsep ini sudah sering dituangkan dalam banyak film dan cerita science fiction, menandakan bahwa harapan manusia terhadap perjalanan waktu tidak pernah lekang dimakan usia.

Adalah seorang pakar astrofisika asal Amerika Serikat, Ron Mallet, Ph.D yang meyakini bahwa mesin waktu dapat diciptakan. Meskipun banyak yang skeptis, namun tidak sedikit juga yang bersimpati atas usaha Ron. Menurut Ron, semua berpusat pada teori relativitas Einsiten, E=Mc2 yang menjelaskan bahwa waktu bisa dipengaruhi oleh kecepatan. Sebagai contoh, astronot yang mengadakan perjalanan mendekati kecepatan cahaya, akan mengalami perbedaan waktu dengan di bumi.

Foto Ron Mallett, sumber: wikipedia

"Mereka bisa kembali dengan usia yang beberapa tahun lebih tua, tapi beberapa dekade sudah berlalu di sini," ujar Ron.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline