Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Kenali Simtom IED, Gejala yang dapat Membuat Anak Membunuh

Diperbarui: 9 Maret 2020   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ViralScape

Berita seorang anak wanita berusia 15 tahun (inisial NF) membunuh anak berusia 5 tahun telah mengguncang Tanah Air. Duka menyelimuti keluarga korban, penyesalan menghampiri keluarga pelaku, tidak seheboh fakta yang mendasari aksi pembunuhan.

Berdasarkan hasil investigasi awal, disebutkan bahwa alasan utama dari pelaku adalah terinspirasi dari film bergenre Thriller. Dua judul yang bertanggung jawab adalah Chucky dan Slender Man.

Usia 15 tahun adalah usia tanggung, masih tergolong "dibawah umur" namun telah memiliki kemampuan dan pengetahuan yang dapat tergolong cukup dewasa.

Opini masyarakat bersileweran, mencari tahu penyebab utama mengapa anak usia tanggung dapat melakukan hal yang belum tentu bisa dilakukan oleh orang dewasa sekalipun.

Sikap stereotyping yang memberikan label "polos" bagi anak dibawah umur membuat nalar tidak habis terkuras. Ditambah lagi dengan pengakuan dari sang pelaku yang "mengaku puas" atas aksinya tanpa menunjukkan tanda-tanda penyesalan.

Mata mulai terbuka, bahwa apa yang tampak belum tentu itu yang benar. Fakta mengatakan bahwa alasan psikologis menjadi dasar bagi pelaku pembunuhan.

Sumber: Stay at Home Mum

Alkisah seorang anak yang bernama Eric Smith. Pada usia 13 tahun dia membunuh seorang balita berusia 4 tahun yang bernama Derrick Robie.

Smith memancing sang anak masuk ke dalam hutan dan melakukan tindakan yang tidak dapat diterima dengan akal sehat. Dia memukul sang balita dengan batu, mengikatnya, dan (mohon maaf), menyodomi sang anak dengan batang kayu.

Menurut pengakuan keluarga, Smith kecil adalah anak yang lucu dan menggemaskan. Namun sayangnya penampilannya yang menggemaskan sering menjadi bahan perundungan pada saat Smith bertumbuh lebih besar.

Menurut hasil analisa psikologi, Smith terdiagnosa menderita simtom yang disebut dengan intermittent explosive disorder (IED) --- atau simtom kejiwaan yang menyebabkan seseorang dapat bertindak agresif (violent) secara tidak terduga. 

Simtom ini memiliki karakter kemarahan yang muncul tanpa sebab dan sikap impulsif yang agresif. Manusia yang memiliki IED biasanya mudah meledak tanpa alasan yang jelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline