Lihat ke Halaman Asli

Toto Priyono

TERVERIFIKASI

Penulis

Uang dan Gambaran Kemanusiaan Kita

Diperbarui: 2 September 2022   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

intisari.grid.id

Jaman yang paling kapitalis ini. Gambaran akan kemanusiaan selalu diukur dengan uang. Tidak peduli setiap lini akan digerakan, uang menjadi dasar utama gerakan itu secara mutlak.

Lantas, seperti apakah uang menggambarkan kemanusiaan kini di abad ke-21? Mungkinkah bayangan kemanusiaan akan selalu diukur dengan keuangan sebagai dasar dari adanya kemanusiaan?

Tidak dapat ditampik memang uang saat ini dijaman paling kapitalis. Merombak bangunan kehidupan manusia. Entah dari sisi manapun termasuk sisi-sisi yang dipersepsikan kemanusiaan. Hampir, apa yang berkaitan dengan manusia semuanya digerakan dengan uang meski itu secara tidak langsung. Tetapi dampak akan uang abad ke-21 sangat terasa sekali itu sesuatu yang tidak dapat dikesampingkan.

"Suka tidak suka. Uang itu secara pasti merupakan bentuk kompromi baru. Penyangga masalah sekaligus nilai itu sendiri sebagai bagian dari norma kepatutan. Keajaiban uang mampu mempermudah itu. Sebab kepercayaan manusia terhadap uang, suatu bentuk realism ditengah-tengah masyarakat paling kapitalis ini".

Maka antara uang yang melekat dengan manusia dan kemanusiaan. Mungkinkah kemanusiaan telah bergeser menjadi sesuatu yang baru di abad ke-21 ini? Artinya ada pergeseran definisi akan kemanusiaan itu sendiri sebagai sebuah gambaran baru kehidupan yang telah berlangsung?

Yang jelas kemanusiaan selalu berdasar pada setiap kompromi sesama manusia. Jika satu sama lain menyadari setiap bentuk perbedaan. Penyatuan sebuah misi di dalam masyarakat.

Serta saling guyub dan rukun saling bahu-membahu menyelsaikan berbagai masalah kehidupan itu secara bersama-sama juga disebut bagian dari kemanusiaan. Itu normatifnya definisi kemanusiaan.

Tetapi saat ini untuk menggerakan bentuk kompromi. Penyatuan misi dan saling bahu-membahu dalam kehidupan. Apakah butuh sesuatu yang harus dipertukarkan seperti uang itu sendiri sebagaimana menjadi representasi bentuk kita menghargai kemanusiaan itu?

Masa Lalu dan Sekarang

Kembali pada decade tahun 1980-1990an. Bagaimana ketika memandang hiruk-pikuk kemasyarakatan. Saya tidak sedang berbicara hiruk-pikuk kota. Atau saya juga tidak akan membicarakan bagaimana budaya orang kota itu bergeser. Bukan "kota" itu sesuatu yang anomaly dipelajari, tentu bukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline