Lihat ke Halaman Asli

Toto Priyono

TERVERIFIKASI

Penulis

Misteri Putin Kode Jokowi di Rusia

Diperbarui: 10 Juli 2022   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: CNN Indonesia

Sebagai pemimpin Asia pertama mengunjungungi Negara Ukraina pasca di invasi oleh Rusia dengan membawa misi perdamaian dan juga mengunjungi Rusia.

Tentu saya sebagai warga Indonesia merasa bersemangat dan mengikuti betul apa yang mungkin akan menjadi hasil lawatan Presiden Joko Widodo dalam misi perdamaian tersebut.

Ya tidak dipungkiri, perang itu membawa petaka. Banyak orang Ukraina mengungsi, anak-anak yang terlantar dalam pendidikan, dan tentara menjadi korban atas perang.

Saya ingat betul berita bahwa banyak orang terjebak di pabrik baja di Kota Mariupol Ukraina. Tidak lain mereka disana untuk berlindung dari senjata-senjata, yang mana tidak ada listrik dan yang pasti persediaan makanan sangatlah minim.

Belum dengan migrasi jutaan manusia ukraina yang mengungsi ke Negara tetangga seperti polandia. Tentu akan ada penurunan kualitas hidup mereka para pengungsi dari Ukraina, tidur dalam tenda, berdesak-desakan, dan menikmati makanan seadanya mengandalkan bantuan kemanusiaan dari Negara-negara lain.

Pada intinya perang hanya akan membawa krisis kemanusiaan, yang juga diperberat oleh sangsi-sangsi Negara-negara lain khususnya negra Barat (Nato), pihak yang terlibat perang pada Rusia yang mengakibatkan krisis ekonomi, pangan, energi dan lain sebagainya di dunia.

Terdampak Perang

Maka dari itu upaya Presiden Jokowi dan Indonesia membawa pesan damai untuk Rusia dan Ukraina yang di dukung Nato sangat relevan.

Bukan apa, di dalam sebauah struktur social masyarakat dunia. Semua saling mempunyai korelasi termasuk ekonomi dan lain sebagainya, yang mana dampak perang Rusia dan Ukraina yang dibantu Nato mempunyai dampak langsung pada Negara lain termasuk Indonesia.

Pasca perang Ukraina dan Rusia pada 24 Februari 2022 lalu. Berdampak langsung atau tidak harga-harga seperti kebutuhan pokok seperti telur naik, petamax naik, dan terbaru Indonesia melalui pertamina akan secara ketat merugulasi pertalite, yang disubsidi pemerintah dengan berbagai peraturan baru membeli supaya subsidi pertalite tepat sasaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline