Lihat ke Halaman Asli

Toto Priyono

TERVERIFIKASI

Penulis

Sindir Milenial, Megawati dan PDI-P Akan Tetap Kuat

Diperbarui: 31 Oktober 2020   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: nasional.kompas.com

Sebagai partai yang telah lama eksis, saya kira secara organisasi, PDI-P tidak diragukan lagi sepak terjangnya dalam kancah politik Indonesia.

Tetapi seberapa pun kejayaan partai itu sendiri tinggi, tetap menyongsong masa yang akan datang dengan regenerasi adalah sesuatu yang sangat vital untuk keberlangsungan partai. Dalam hal ini tidak terkecuali PDI-P.

Memang jika PDI-P tidak mulai menyasar segementasi baru lintas generasi. Saya kira partai tersebut bukan saja akan minim simpatisan. Tetapi juga mati dengan sendirinya tanpa regenerasi kader partai masa depan.

Namun jika peran partai politik dalam pemerintahan sendiri tetap pilihan dalam peranan politik. Tentu bukan tidak mungkin keberadaan partai politik sendiri akan tetap dapat langgeng tanpa kendala apa-apa meskipun tidak menyasar lintas generasi.

Karena jika dalam hal pencalonan sebagai anggota DPR atau pencalonan-pencalonan pejabat public yang lain, itu harus didukung partai politik.

Di situlah kelanggengan partai politik, yang tetap akan digunakan sebagai jembatan dalam berpolitik oleh masyarakat yang ingin berpolitik akan terus menjadi pilihan utama.

Bukankah saat ini, dan mungkin nantinya partai politik bukan yang mencari kader, melainkan kader sendiri yang butuh partai politik untuk "berpolitik" masuk dalam jajaran pemerintahan?

Untuk itu seperti mereka yang ingin menjadi anggota DPR dan lain sebagainya. Bukankah jika partai politik masih sebagai jembatan utama untuk membidik jabatan angota DPR dan sebagainya, saya kira partai politik tetap akan diminati oleh masyarakat termasuk milenial.

Maka berkaca dengan kasus di mana Megawati sebagai ketua umum partai politik PDI-P, menyindir bahakan sinis pada milenial. Saya kira tidak akan berpengaruh apa-apa pada partai politik PDI-P dimasa yang akan datang.

"Seperti diketahui Megawati Ketua Umum PDIP menyindir bahkan sinis pada milenial khusunya pelajar dan mahasiswa yang bisanya hanya demonstrasi pada hari Sumpah Pemuda (28/10) buntut panjang penolakan pada omnibus law UU Cipta Kerja".

Tidak hanya itu Megawati sebagai Ketua Umum PDIP juga memepertanyakan sumbangsih milenial yang tidak diperhitungkan oleh Megawati untuk bangsa dan Negara, sehingga mengingatkan presiden Jokowi untuk tidak memanjakan milenial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline